Sebanyak 175 roket diluncurkan dari Lebanon menuju wilayah utara Israel sejak Senin pagi (7/10), menurut laporan media Israel.
Dilaporkan Anadolu, serangan roket tersebut semakin memuncak pada malam hari, dengan 40 roket menghujani daerah Nahariya, Haifa, Acre, dan Krayot, timur laut Haifa.
Salah satu roket dilaporkan menghantam pabrik baja dekat Acre, meski tidak menyebabkan korban jiwa.
Meski demikian, media Israel tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait berapa banyak roket yang berhasil dicegat atau di mana tepatnya roket-roket tersebut mendarat.
Pada hari yang sama, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengklaim telah meluncurkan sejumlah roket ke arah Tel Aviv sebagai bagian dari peringatan satu tahun serangan Israel di Jalur Gaza.
Militer Israel juga mengonfirmasi adanya serangan roket dari Khan Younis di Gaza selatan menuju wilayah tengah Israel.
Serangan udara besar-besaran terus dilakukan oleh Israel terhadap apa yang disebut sebagai target Hizbullah di Lebanon sejak 23 September. Eskalasi ini telah menewaskan lebih dari 1.200 orang, melukai ribuan lainnya, dan memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi.
Serangan Israel ke Lebanon ini terjadi di tengah ketegangan lintas batas yang sudah berlangsung selama setahun antara Israel dan Hizbullah, yang dipicu oleh ofensif brutal Israel di Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Meski ada peringatan internasional mengenai risiko konflik regional di Timur Tengah, Israel justru memperluas cakupan serangannya dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan sejak 1 Oktober.
Baca juga: OPINI | Jangan lupakan Tepi Barat, situasinya sama berbahaya dengan Gaza
