Tuesday, September 23, 2025
HomeBerita25 negara desak Israel buka akses medis Gaza–Tepi Barat

25 negara desak Israel buka akses medis Gaza–Tepi Barat

Sebanyak 25 negara Barat menyerukan kepada Israel agar mempermudah akses pasien asal Gaza menuju Tepi Barat untuk mendapatkan perawatan medis.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (22/9), negara-negara itu mendesak agar koridor medis antara Gaza dan Tepi Barat—termasuk Yerusalem Timur—dibuka kembali.

“Kami mendesak Israel dengan sangat agar membuka kembali jalur medis menuju Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sehingga evakuasi pasien dari Gaza dapat dilanjutkan dan mereka memperoleh perawatan yang sangat mereka butuhkan di wilayah Palestina,” demikian pernyataan yang dibacakan Kanada sebagai koordinator.

Selain itu, Israel juga diminta mencabut berbagai pembatasan yang masih diberlakukan terhadap pengiriman obat-obatan dan peralatan medis ke Jalur Gaza.

Negara-negara tersebut bahkan menawarkan dukungan tambahan berupa bantuan keuangan, tenaga medis, serta pasokan alat kesehatan untuk menanggulangi krisis yang semakin memburuk.

Di antara negara yang menandatangani seruan itu adalah Austria, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, serta Uni Eropa.

Namun, dari 25 negara penandatangan, Amerika Serikat (AS) tidak termasuk di dalamnya.

Situasi kesehatan di Gaza telah lama dikategorikan genting. Sejak Mei lalu, distribusi bantuan vital, termasuk obat-obatan, nyaris tidak masuk ke wilayah itu.

Pada Agustus lalu, lembaga-lembaga kemanusiaan internasional memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran total.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa fasilitas medis di wilayah tersebut tidak lagi mampu menampung pasien dalam jumlah besar.

Kondisi itu diperburuk dengan memburuknya krisis pangan. Foto-foto warga Gaza yang kelaparan—termasuk anak-anak—muncul di berbagai media internasional dan memicu gelombang kemarahan global.

Serangan Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menewaskan puluhan ribu orang, menggusur seluruh penduduk Gaza, dan menjerumuskan mereka ke dalam krisis kelaparan akut.

Sejumlah pakar hak asasi manusia, peneliti, hingga Komisi Penyelidik PBB menyatakan bahwa pola serangan Israel terhadap Gaza memenuhi unsur genosida.

Di sisi lain, beberapa sekutu utama AS, terutama Inggris dan Prancis, kini secara terbuka menyatakan dukungan bagi berdirinya negara Palestina di PBB sebagai jalan keluar menuju solusi dua negara—meskipun sikap Washington masih tetap menolak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular