Wednesday, April 16, 2025
HomeBerita38 warga gugur di Gaza, Israel keluarkan perintah evakuasi baru di Khan...

38 warga gugur di Gaza, Israel keluarkan perintah evakuasi baru di Khan Younis

Jumlah korban jiwa akibat serangan udara Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza sejak Minggu (13/4/2025) dini hari dilaporkan mencapai sedikitnya 38 orang, menurut keterangan sumber medis kepada Al Jazeera.

Tiga korban tewas akibat serangan yang menyasar gedung milik pemerintah kota di Deir al-Balah, wilayah tengah Gaza.

Sementara enam bersaudara lainnya dilaporkan tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam oleh serangan udara Israel, juga di wilayah yang sama.

Mereka diketahui tengah menjalankan misi kemanusiaan sebagai relawan dari sebuah lembaga amal untuk membantu pengungsi.

Pihak militer Israel dan Badan Intelijen Shin Bet dalam pernyataan bersama menyatakan bahwa target di Deir al-Balah adalah individu-individu yang “berencana melancarkan serangan teroris tambahan”.

Menurut laporan jurnalis Al Jazeera, militer Israel juga menghancurkan sejumlah bangunan permukiman di kawasan barat Kota Rafah, selatan Jalur Gaza, pada Sabtu malam waktu setempat.

Dalam serangan lain, dua orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah sebuah pesawat nirawak Israel menargetkan tenda pengungsi di wilayah Al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis.

Selain itu, Kepala Kepolisian Wilayah Barat Khan Younis, Mohammad Al-Darbashi, turut tewas dalam serangan yang menghantam rumahnya di kamp pengungsi wilayah tersebut.

Militer Israel menyatakan telah menyerang lebih dari 90 sasaran di seluruh Jalur Gaza dalam dua hari terakhir, dan menegaskan bahwa operasi darat terus berlanjut, terutama di bagian selatan wilayah tersebut.

Peringatan evakuasi baru

Pada Minggu malam, tentara Israel kembali mengeluarkan peringatan evakuasi bagi warga di sejumlah lingkungan di selatan Kota Khan Younis.

Melalui unggahan di platform X, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menyerukan kepada warga di beberapa area—termasuk Qizan al-Najjar, Qizan Abu Rashwan, Salam, Manara, Qarain, Ma’an, Bathn al-Samin, Jorat al-Lout, Fukhari, dan bagian selatan Bani Suheila—untuk segera meninggalkan tempat tinggal mereka.

Adraee menyebut bahwa evakuasi ini merupakan “peringatan awal dan terakhir sebelum serangan dimulai”.

Ia juga meminta warga untuk mengungsi ke pusat perlindungan di Al-Mawasi, wilayah pesisir barat Khan Younis.

Pada awal Maret lalu, tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel—yang dimulai pada 19 Januari 2025 dengan mediasi Mesir dan Qatar serta dukungan Amerika Serikat—telah berakhir.

Sementara Hamas mematuhi ketentuan kesepakatan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut menolak melanjutkan ke tahap berikutnya demi mempertahankan dukungan dari unsur sayap kanan dalam pemerintahannya.

Pada 18 Maret 2025, Israel kembali melanjutkan serangan militer besar-besaran di Gaza, yang disebut banyak pihak sebagai genosida.

Serangan tersebut telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan hingga kini telah mengakibatkan lebih dari 166.000 korban tewas dan luka-luka.

Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 14.000 orang masih dinyatakan hilang.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular