Thursday, November 7, 2024
HomeBaitul Maqdis6 sandera Israel tewas akibat kebocoran gas saat serangan Israel di Gaza

6 sandera Israel tewas akibat kebocoran gas saat serangan Israel di Gaza

insiden ini terjadi sekitar enam bulan lalu selama serangan militer Israel di Khan Younis oleh Divisi 98

Hasil penyeldikan awal mengenai kematian enam sandera yang ditemukan di Gaza menunjukkan mereka tewas karena sesak napas akibat kebocoran gas di satu terowongan saat serangan militer Israel.

Koran Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, keenam sandera ditahan di Khan Younis di selatan Gaza, diduga tewas karena sesak napas di terowongan tempat mereka ditahan.

Dikutip dari kantor berita Anadolu, kematian mereka diduga disebabkan oleh serangan militer Israel, meskipun Yedioth Ahronoth tersebut tidak mengungkapkan sumber penilaian ini.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa insiden ini terjadi sekitar enam bulan lalu selama serangan militer Israel di Khan Younis oleh Divisi 98.

Bukti yang dikumpulkan dari lokasi kejadian pada Senin malam dan Selasa mendukung penilaian awal ini, yang saat ini masih dalam tahap investigasi.

Laporan tersebut mengklaim bahwa militer tidak secara langsung menargetkan terowongan tempat sandera tersebut ditahan, melainkan menghantam sasaran Hamas di sekitarnya, yang menyebabkan kebakaran dan pelepasan gas karbon dioksida mematikan di dalam terowongan.

Beberapa pejuang Hamas ditemukan tewas di samping para sandera Israel, dengan senjata Kalashnikov di tangan mereka dan tidak menunjukkan tanda-tanda luka fisik.

Baca juga: Netanyahu dikecam setelah tentara Israel temukan 6 jasad sandera di Gaza

Menanggapi pertanyaan, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan, “Insiden ini masih dalam penyelidikan.”

Pada Selasa pagi, militer Israel, bekerja sama dengan Badan Keamanan Shin Bet, mengumumkan telah menemukan jenazah enam sandera dari Khan Younis yang telah ditahan di Gaza sejak 7 Oktober.

Penemuan ini memicu kemarahan yang signifikan di kalangan keluarga sandera Israel, yang menyalahkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas kematian tersebut, dengan argumen bahwa negosiasi yang tepat waktu dengan Hamas dapat mencegah kematian para sandera.

Kemudian, surat kabar Israel Israel Hayom melaporkan bahwa Tel Aviv sedang memeriksa jenazah sandera untuk menentukan apakah mereka tewas akibat tindakan militer Israel sendiri.

Sebelum pengumuman penemuan jenazah ini, Israel mengklaim bahwa masih ada 115 sandera yang ditahan di Gaza.

Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.

Serangan Israel ini telah menyebabkan lebih dari 40.170 warga Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 92.740 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlangsung di Gaza menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan, yang membuat sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah bagian selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diserang pada 6 Mei.

Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular