Thursday, November 27, 2025
HomeBerita6 warga Palestina Gugur, Israel serahkan 15 jenazah di tengah gencatan senjata

6 warga Palestina Gugur, Israel serahkan 15 jenazah di tengah gencatan senjata

Dua warga Palestina kembali gugur pada Rabu akibat tembakan tentara Israel di beberapa titik sepanjang kawasan yang dikenal sebagai garis kuning di Jalur Gaza.

Di saat bersamaan, militer Israel mengklaim telah membunuh empat orang yang mereka sebut sebagai “bersenjata” serta menangkap 2 lainnya dalam operasi di Rafah, Gaza selatan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan telah menerima 15 jenazah melalui Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Jenazah-jenazah tersebut merupakan bagian dari rangkaian penyerahan yang dilakukan Israel sehari setelah kelompok-kelompok perlawanan Palestina menyerahkan jasad seorang tawanan Israel.

Dengan kedatangan jenazah terbaru, total jenazah warga Palestina yang diserahkan Israel melalui ICRC sejak gencatan senjata diberlakukan mencapai 345, menurut data Kementerian Kesehatan.

Hamas, dalam pernyataan terpisah, menegaskan bahwa penyerahan jasad tawanan Israel merupakan bagian dari komitmen gerakan itu untuk menyelesaikan proses pertukaran secara penuh, sekalipun menghadapi banyak hambatan.

Hamas meminta para mediator menekan Israel agar menghentikan pelanggaran terhadap butir-butir perjanjian gencatan senjata yang berlaku di Gaza.

Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi jasad tawanan yang dikembalikan dari Gaza. Korban disebut sebagai Dror Or, warga dari permukiman Beeri.

Rentetan korban baru

Di tengah gencatan senjata yang secara resmi berlaku sejak 10 Oktober lalu, rentetan serangan ke arah pemukiman warga Gaza tetap berlanjut.

Sumber medis di RS Al-Aqsha melaporkan gugurnya seorang warga dalam serangan udara Israel yang menghantam Kamp Pengungsi Maghazi.

Di Khan Younis, sebuah serangan udara lain mengenai kawasan Bani Suhaila yang terletak di dalam garis kuning.

Sumber medis dari RS Nasser mengonfirmasi seorang warga tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Militer Israel juga mengatakan bahwa pasukan Brigade Nahal melakukan serangan udara yang menewaskan seorang “bersenjata” di Rafah, kemudian menewaskan tiga orang lainnya dan menangkap 2.

Klaim itu disertai pernyataan bahwa dalam sepekan terakhir, lebih dari 20 orang yang mereka kategorikan sebagai “bersenjata” tewas dan delapan lagi ditangkap saat keluar dari jaringan terowongan.

Israel turut mengumumkan bahwa seorang anggota Hamas menjadi sasaran dalam serangan di Gaza utara.

Menurut militer, target tersebut tengah mempersiapkan serangan penembakan terhadap pasukan Israel.

Desakan internasional untuk bantuan kemanusiaan

Dari Washington, Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders mendesak pemerintahan AS menekan Israel agar membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sanders menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap membatasi masuknya tenda dan berbagai bantuan lain, termasuk bahan pangan, meski gencatan senjata sedang berlaku.

Netanyahu tengah menghadapi tuntutan Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Di sisi lain, lembaga penyiaran publik Israel melaporkan bahwa militer tengah bersiap membawa alat berat ke Rafah guna memulai operasi pembersihan puing dalam skala luas.

Data terbaru dari otoritas kesehatan Gaza menunjukkan bahwa jumlah korban sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 69.785 warga gugur, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Jumlah korban luka tercatat 170.965 orang, sementara masih ada jenazah yang tertimbun reruntuhan dan belum dapat dijangkau tim evakuasi.

Dalam periode gencatan senjata yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu, tercatat 347 warga gugur, 889 lainnya terluka, dan 596 jenazah berhasil dievakuasi dari berbagai lokasi serangan.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler