Sebanyak 600 arsitek, insinyur, dan perencana kota di Israel menandatangani petisi yang mendesak agar para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza segera dibebaskan. Mereka menegaskan bahwa pembebasan sandera harus menjadi prioritas, bahkan jika harus dilakukan dengan cara menghentikan perang secara langsung.
Menurut laporan situs berita berbahasa Ibrani, The Times of Israel, Rabu (16/4/2025), para penandatangan petisi menyatakan bahwa langkah segera diperlukan untuk memastikan keselamatan para sandera, tanpa harus menunggu akhir dari konflik bersenjata.
Petisi ini muncul beberapa hari setelah 970 anggota cadangan dan purnawirawan Angkatan Udara Israel juga menyuarakan tuntutan serupa pada 10 April lalu. Dalam pernyataan mereka, para mantan anggota militer tersebut meminta agar pembebasan sandera diutamakan, meskipun harus mengakhiri operasi militer di Gaza.
Sejak saat itu, ribuan tentara cadangan dan purnawirawan dari berbagai matra militer dan badan intelijen Israel turut bergabung mendukung seruan penghentian perang demi membebaskan para sandera.
Dukungan juga datang dari kalangan akademisi, orang tua siswa, serta ayah dan ibu dari para tentara yang tengah bertugas. Keluarga para sandera pun menyatakan solidaritas terhadap tuntutan tersebut, seraya menegaskan pentingnya mengakhiri konflik demi menyelamatkan nyawa para tahanan.