Tuesday, July 1, 2025
HomeBeritaIsrael bahas masa depan perang Gaza, militer sarankan kesepakatan tukar tawanan

Israel bahas masa depan perang Gaza, militer sarankan kesepakatan tukar tawanan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memimpin sebuah pertemuan keamanan penting di tengah meningkatnya tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.

Pertemuan ini berlangsung di markas komando selatan militer Israel dan dihadiri oleh sejumlah anggota kabinet keamanan serta pimpinan tinggi militer dan badan intelijen.

Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa kemenangan atas Iran telah membuka berbagai peluang strategis bagi Israel, termasuk peluang untuk memulihkan sandera yang ditahan di Gaza.

Namun, meski menyebut adanya kemajuan, laporan dari berbagai media Israel mengindikasikan bahwa pertempuran di Gaza telah mencapai batasnya.

Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa Kepala Staf Militer akan menyampaikan pembaruan operasional kepada forum keamanan, termasuk klaim bahwa pasukan Israel telah menguasai sekitar 75 persen wilayah Gaza.

Namun, sumber pemerintah yang dikutip oleh media yang sama menyanggah klaim bahwa rencana operasi besar “Arbatus Gideon” telah rampung.

Menurut mereka, Hamas belum dikalahkan, dan tujuan utama perang masih jauh dari tercapai.

Sejumlah kebocoran yang dimuat oleh media seperti Channel 12 mengungkapkan bahwa pimpinan militer, termasuk Kepala Staf, mendesak pemerintah untuk segera merumuskan langkah-langkah selanjutnya terkait Gaza.

Para pejabat keamanan disebut lebih condong pada upaya diplomatik, dengan merekomendasikan adanya kesepakatan pertukaran tawanan ketimbang melanjutkan okupasi penuh atas wilayah Gaza.

Sementara itu, Channel 13 melaporkan bahwa kalangan militer menilai perang telah mencapai titik jenuh.

Namun, Netanyahu tetap bersikukuh bahwa operasi militer harus terus berlangsung jika belum tercapai kesepakatan.

Trump dan Netanyahu

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump terus mendorong penyelesaian.

“Capailah kesepakatan untuk Gaza. Pulihkan para sandera,” tulisnya melalui platform “Truth Social”.

Netanyahu menanggapi pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa kolaborasinya dengan Trump akan mengembalikan kejayaan kawasan Timur Tengah.

Seorang pejabat Israel mengonfirmasi bahwa tengah disusun rencana kunjungan Netanyahu ke Washington dalam beberapa minggu ke depan, meskipun belum dijelaskan secara spesifik agenda pertemuannya.

Sementara itu, Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Washington pekan ini untuk membahas kemungkinan gencatan senjata.

Meski disebut ada kemajuan, Otoritas Penyiaran Israel mencatat bahwa belum ada delegasi resmi yang diberangkatkan untuk bernegosiasi.

Perbedaan utama yang masih mengganjal adalah soal syarat-syarat penghentian perang dan jaminan yang diminta oleh Hamas.

Dalam laporan terpisah, harian Yedioth Ahronoth mengutip sejumlah pejabat Israel yang meragukan optimisme Presiden Trump.

Mereka menyatakan belum menerima sinyal apa pun yang menunjukkan adanya kemajuan konkret atau perubahan sikap dari Hamas maupun Netanyahu.

Para pejabat itu menilai, optimisme Trump lebih mencerminkan manuver politik pasca-konflik dengan Iran ketimbang hasil nyata di lapangan.

Meskipun pembicaraan intensif di belakang layar diakui tengah berlangsung, para pejabat tersebut menegaskan bahwa belum ada terobosan atau hasil signifikan yang dapat mengubah jalannya perang dalam waktu dekat.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular