Saturday, July 5, 2025
HomeBeritaHamas beri respons positif terhadap usulan gencatan senjata 60 hari di Gaza

Hamas beri respons positif terhadap usulan gencatan senjata 60 hari di Gaza

Kelompok Hamas pada Jum’at (4/7/2025) mengumumkan bahwa pihaknya telah memberikan respons positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Jalur Gaza. Langkah ini membuka peluang baru untuk mengakhiri genosida yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Dalam pernyataan resminya, Hamas menyatakan telah “menyampaikan respons positif kepada para mediator” dan siap segera memulai putaran perundingan terkait mekanisme pelaksanaan kesepakatan tersebut.

Israel sebelumnya telah menerima kerangka proposal yang diprakarsai oleh Amerika Serikat. Dengan respons terbaru dari Hamas, kedua pihak diperkirakan akan memasuki tahap akhir negosiasi teknis sebelum perjanjian gencatan senjata diumumkan secara resmi.

Peluang akhiri genosida

Bishara Bahbah, seorang warga Palestina-Amerika yang terlibat langsung dalam komunikasi dengan Hamas, menyambut baik langkah tersebut. Dalam unggahan di media sosial, ia menyebut respons Hamas sebagai kemajuan signifikan menuju akhir perang.

“Kita kini jauh lebih dekat untuk mengakhiri perang terkutuk ini,” tulis Bahbah dalam unggahannya di Facebook.

Ia menjelaskan bahwa Hamas telah mengajukan beberapa amandemen terhadap proposal yang ada, namun menurutnya hal itu tidak akan menjadi penghalang bagi tercapainya kesepakatan akhir.

“Dalam pandangan saya, amandemen ini tidak akan menghambat tercapainya perjanjian gencatan senjata dalam sepekan ke depan, insya Allah,” ujarnya.

Seorang sumber dari pihak Israel yang memahami proses negosiasi menyebut bahwa Israel telah memperkirakan respons positif dari Hamas. Menurutnya, beberapa perubahan dalam redaksi proposal memang diajukan, tetapi hal tersebut tidak diperkirakan akan mengganggu proses penyusunan kesepakatan akhir.

Berdasarkan kerangka usulan yang ada, dari sekitar 50 sandera Israel yang masih berada di Gaza, Hamas akan membebaskan 10 sandera dalam kondisi hidup dan 18 jenazah selama masa gencatan senjata.

Pada hari pertama gencatan senjata, direncanakan delapan sandera hidup akan dibebaskan oleh Hamas, yang kemudian akan ditukar dengan sejumlah tahanan Palestina. Setelah itu, Israel akan menarik pasukannya dari beberapa wilayah di Gaza bagian utara, dan kedua pihak akan memulai negosiasi menuju gencatan senjata permanen.

Sementara itu, situasi di Gaza masih dilaporkan tegang. Warga Palestina terus memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel, termasuk di Kamp Al-Bureij, Gaza Tengah, pada Kamis (3/7).

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular