Monday, July 7, 2025
HomeBeritaPerundingan gencatan senjata Hamas-Israel di Qatar belum capai hasil

Perundingan gencatan senjata Hamas-Israel di Qatar belum capai hasil

Sesi pertama perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel yang digelar di Doha, Qatar, pada Ahad (6/7/2025), berakhir tanpa kesepakatan. Dua sumber Palestina yang mengetahui jalannya pembicaraan mengatakan bahwa delegasi Israel tidak membawa mandat yang cukup untuk menyetujui kesepakatan dengan pihak Hamas.

“Setelah sesi pertama negosiasi tidak langsung di Doha, delegasi Israel tidak memiliki kewenangan yang memadai… Mereka tidak memiliki kekuatan nyata untuk menyepakati sesuatu dengan Hamas,” kata kedua sumber tersebut kepada kantor berita Reuters, Senin pagi (7/7/2025).

Perundingan tersebut dilanjutkan menjelang kunjungan ketiga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih, sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjabat hampir enam bulan lalu.

Sebelum berangkat ke Washington, Netanyahu menyatakan bahwa tim perunding Israel telah menerima instruksi yang jelas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata berdasarkan syarat yang telah diterima oleh pemerintah Israel.

Di dalam negeri, tekanan publik terhadap pemerintah semakin meningkat. Pada Sabtu malam, ribuan orang menggelar aksi di sebuah alun-alun di Tel Aviv dekat markas Kementerian Pertahanan, menyerukan tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sekitar 50 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Para demonstran membawa bendera Israel, meneriakkan slogan-slogan, serta memajang poster bergambar para sandera yang belum kembali. Diperkirakan sekitar 20 dari sandera yang tersisa masih dalam keadaan hidup.

Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, sebagian besar sandera telah dibebaskan melalui jalur diplomasi, sementara sejumlah lainnya ditemukan oleh militer Israel dalam operasi penyelamatan.

Di sisi lain, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 57.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak konflik dimulai. Selain itu, krisis pangan meluas, jutaan warga kehilangan tempat tinggal, dan sebagian besar wilayah Gaza kini dalam kondisi rusak parah.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular