Tuesday, July 29, 2025
HomeBeritaUPDATE - Israel bunuh 80 warga Gaza, kelaparan memburuk, bantuan masih minim

UPDATE – Israel bunuh 80 warga Gaza, kelaparan memburuk, bantuan masih minim

Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk. Sedikitnya 14 orang, termasuk dua anak-anak, dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (28/7/2025).

Sejak Israel melancarkan operasi militer ke wilayah tersebut pada Oktober 2023, total korban meninggal akibat kelaparan telah mencapai 147 orang, termasuk 88 anak-anak.

Situasi ini terjadi di tengah pembatasan ketat yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan. Blokade total sempat diberlakukan pada Maret lalu dan baru dilonggarkan sebagian pada Mei. Namun, volume bantuan yang masuk masih jauh dari mencukupi.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyebut warga Gaza kini hidup dalam kondisi “seperti mayat hidup”. Ia mendesak adanya gencatan senjata segera agar distribusi bantuan dapat dilakukan secara masif.

“Kata-kata kecaman tidak lagi cukup. Harus ada tindakan nyata untuk menghentikan bencana ini,” ujarnya dalam konferensi PBB.

Trump: Kelaparan di Gaza nyata

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam kunjungan ke Skotlandia, mengakui adanya kondisi kelaparan serius di Gaza. Ia menyatakan bahwa Israel memiliki tanggung jawab besar atas krisis ini.

“Banyak orang yang kelaparan. Ini situasi nyata,” kata Trump. “Kami akan membangun pusat distribusi makanan tanpa pagar atau batas agar mudah diakses.”

Pernyataan Trump bertolak belakang dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sehari sebelumnya menyatakan “tidak ada kelaparan di Gaza.” Namun, Netanyahu kemudian mengakui situasi di Gaza sebagai “sulit” dan mengatakan Israel akan bekerja sama dengan lembaga internasional untuk memperlancar distribusi bantuan.

Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa kelangkaan susu formula menjadi penyebab meningkatnya angka kematian bayi. Seorang bayi bernama Muhammad Ibrahim Adas dilaporkan meninggal dunia akibat malnutrisi.

Pemerintah Gaza memperingatkan bahwa lebih dari 40.000 bayi di bawah usia satu tahun terancam mengalami nasib serupa jika bantuan tidak segera masuk.

“Blokade selama 150 hari telah menyebabkan kelangkaan formula bayi. Ini ancaman nyata bagi puluhan ribu bayi,” demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza.

Distribusi bantuan masih minim

Meskipun Israel menyatakan telah membuka jalur distribusi tambahan dan melakukan “jeda kemanusiaan”, PBB menyebut langkah tersebut masih sangat terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza.

“Kami butuh bantuan dalam jumlah besar dan konsisten. Apa yang masuk saat ini hanyalah setetes air di tengah lautan,” kata Tom Fletcher, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan.

Kondisi di lapangan menggambarkan keputusasaan warga. Saat truk bantuan memasuki Gaza melalui perlintasan Karem Abu Salem dan Jalan Zikim, warga yang kelaparan langsung menyerbu kendaraan untuk mendapatkan makanan.

“Mereka mengatakan tidak punya waktu untuk menunggu. Anak-anak mereka sudah kelaparan selama berhari-hari,” lapor koresponden Al Jazeera dari Deir el-Balah.

Serangan masih berlangsung

Di tengah krisis kelaparan, serangan militer Israel masih terus berlangsung. Sedikitnya 88 warga Palestina dilaporkan tewas pada Senin, termasuk 40 orang yang sedang menunggu bantuan.

Lebih dari 1.000 warga dilaporkan tewas di sekitar lokasi distribusi bantuan yang dijalankan Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung AS dan Israel. GHF menuai kritik dari PBB karena dianggap gagal menjamin keamanan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan bantuan secara memadai.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular