Thursday, August 28, 2025
HomeBeritaEuromed: Israel tengah berencana hapus Gaza City

Euromed: Israel tengah berencana hapus Gaza City

Euro-Mediterranean Human Rights Monitor (Euromed), lembaga pemantau berbasis di Jenewa, memperingatkan bahwa Israel tengah melancarkan operasi penghancuran sistematis terhadap permukiman di Gaza City.

Menurut laporan Euromed, pasukan Israel sejak beberapa pekan terakhir melakukan peledakan berskala besar di blok-blok pemukiman di sisi selatan, timur, dan utara kota.

“Ini bukan sekadar operasi militer. Yang berlangsung saat ini adalah upaya terstruktur untuk menghapus Gaza dari peta, dengan menjadikan penghancuran total sebagai bagian dari strategi pendudukan,” demikian pernyataan lembaga itu.

Pada 8 Agustus lalu, kabinet Israel menyetujui rencana yang diajukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Disebut sebagai “5 prinsip mengakhiri perang”, rencana itu mencakup: pelucutan senjata Hamas, pengembalian seluruh tawanan (hidup maupun jenazah), pelucutan senjata dari seluruh Jalur Gaza, pengendalian keamanan penuh oleh Israel, serta pembentukan otoritas sipil baru tanpa keterlibatan Hamas maupun Otoritas Palestina.

Bagi Euromed, rencana tersebut sama artinya dengan langkah legalisasi pendudukan.

“Lebih dari satu juta manusia kini terperangkap di bawah 30 persen dari luas Kota Gaza, dan semua sedang dihadapkan pada ancaman pengusiran paksa ke selatan,” tulis laporan itu.

Tim lapangan Euromed melaporkan metode penghancuran baru yang digunakan pasukan Israel.

Minggu lalu, sebuah robot sarat bahan peledak diledakkan di kawasan Al-Saftawi, Gaza utara, usai masuknya pasukan darat dengan buldoser. Ledakan itu meratakan sebagian besar blok perumahan.

Robot serupa juga digunakan di wilayah Wahidi, Jabalia, serta kawasan Al-Zarqa di selatan kota.

Sementara itu, jet tempur Israel menggempur Jabalia dengan “sabuk api”.

Sebuah entetan serangan udara yang menargetkan area padat penduduk seperti bundaran Abu Shurkh dan pemakaman Jabalia Al-Nazla.

Selain robot, Israel juga memanfaatkan pesawat nirawak kecil jenis quadcopter yang dilengkapi kotak berisi bahan peledak.

Kotak itu dijatuhkan ke dalam rumah atau ke atap bangunan, lalu diledakkan, menyebabkan kerusakan setara dengan serangan udara.

Menurut Euromed, timnya mendokumentasikan penghancuran gedung bertingkat dan blok perumahan di Al-Saftawi dan Jabalia dalam beberapa hari terakhir, meski wilayah tersebut masih dihuni ribuan pengungsi.

Operasi serupa juga berlangsung di kawasan timur kota, seperti Al-Tuffah dan Shuja’iyya, serta di bagian selatan, seperti Al-Zaytoun dan Al-Sabra.

Di Al-Zaytoun, lebih dari 500 rumah dihancurkan. Di Al-Sabra, sejumlah blok perumahan dibom, termasuk rumah keluarga Abu Shuray’a yang menewaskan delapan anggota keluarga sekaligus, empat di antaranya anak-anak, pada 21 Agustus.

Laporan Euromed menegaskan, pola penghancuran blok perumahan berjalan seiring dengan praktik pembunuhan sistematis.

“Kami melihat pola berulang dari kejahatan pembunuhan disengaja, di mana serangan diarahkan langsung pada warga sipil yang tidak terlibat pertempuran,” tulis lembaga itu.

Bagi organisasi HAM tersebut, operasi yang kini berlangsung di Gaza bukan hanya eskalasi militer, melainkan tahap baru dalam kejahatan genosida.

“Ini adalah rencana ilegal untuk menundukkan kota, memaksa penduduknya, dan menegakkan dominasi militer Israel dengan cara-cara yang melanggar hukum internasional,” demikian kesimpulan laporan.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular