Saturday, September 6, 2025
HomeBeritaWapres Komisi Eropa kecam genosida Gaza, Israel menyebutnya “propaganda Hamas”

Wapres Komisi Eropa kecam genosida Gaza, Israel menyebutnya “propaganda Hamas”

Wakil Presiden Komisi Eropa, Teresa Ribera, pada Kamis (5/9) mengecam keras perang genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Ia juga menyoroti kegagalan negara-negara Uni Eropa mengambil langkah tegas untuk menghentikan kekerasan.

“Genosida di Gaza menyingkap ketidakmampuan Eropa untuk bertindak dan berbicara dengan satu suara, pada saat protes meluas di berbagai kota Eropa menentang perang di wilayah yang terkepung dan hancur itu,” katanya dalam pidatonya di Institut Studi Politik (Sciences Po) Paris.

Pernyataan Ribera menjadi yang pertama dari seorang pejabat tinggi Komisi Eropa yang secara terbuka menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai genosida.

Sikap tersebut juga menegaskan adanya perpecahan mendalam di tubuh Uni Eropa sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023, pasca serangan “Thaufan al-Aqsha” oleh kelompok perlawanan Palestina.

Sejauh ini, Jerman dan Prancis kerap menegaskan dukungan pada “hak Israel membela diri”, sementara Spanyol, Irlandia, dan Belgia justru mendesak diakhirinya praktik genosida terhadap rakyat Palestina.

Pada Juni lalu, Komisi Eropa menyatakan bahwa Israel telah melanggar klausul hak asasi manusia dalam Perjanjian Kemitraan dengan Uni Eropa.

Komisi sempat mengusulkan penangguhan sebagian dana bagi perusahaan rintisan Israel, namun rencana itu kandas akibat perbedaan tajam antarnegara anggota.

Israel segera bereaksi keras atas ucapan Ribera. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menulis di platform X.

“Kami mengecam keras tuduhan tak berdasar yang dilontarkan Wakil Presiden Komisi Eropa,” katanya.

Menurutnya, alih-alih mengulang narasi genosida yang “disebarkan Hamas”, Ribera seharusnya mendesak pembebasan para tawanan serta menekan Hamas untuk meletakkan senjata agar perang segera berakhir.

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Sejak 2 Maret lalu, Israel menutup rapat seluruh pintu masuk ke Gaza dan melarang pengiriman pangan, obat-obatan, maupun bantuan kemanusiaan.

Blokade total ini menimbulkan kelaparan parah, meski ribuan truk bantuan menumpuk di perbatasan.

Sejak 7 Oktober 2023, agresi militer Israel telah menewaskan lebih dari 64.231 warga Palestina, melukai 161.583 orang, serta menyebabkan ribuan lainnya hilang.

Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Ratusan ribu orang terpaksa mengungsi, sementara krisis pangan ekstrem telah menewaskan sedikitnya 370 orang, termasuk 131 anak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular