Sunday, September 14, 2025
HomeBeritaTrump berharap serangan Israel ke Qatar tak ganggu negosiasi pertukaran tahanan

Trump berharap serangan Israel ke Qatar tak ganggu negosiasi pertukaran tahanan

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan harapannya agar serangan Israel yang menargetkan pimpinan Hamas di Doha, Qatar, tidak mengganggu upaya untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

“Saya berharap itu sama sekali tidak memengaruhi (proses negosiasi). Kami ingin para sandera segera dibebaskan, dan kami ingin hal itu terjadi dalam waktu dekat,” ujar Trump, Kamis (11/9/2025), sebelum bertolak dari Gedung Putih menuju New York.

Sementara itu, harian Politico melaporkan bahwa Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dijadwalkan bertemu sejumlah pejabat senior AS.

Pertemuan itu akan membahas dampak serangan Israel terhadap jalannya perundingan gencatan senjata di Gaza.

Menurut sumber yang dikutip, Sheikh Mohammed diperkirakan akan bertemu Trump, Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, serta utusan khusus AS Steven Witkoff.

Dari pihak Hamas, juru bicara Fawzi Barhoum mengecam serangan tersebut sebagai “kejahatan keji” yang tidak hanya menyasar tim negosiator di Doha. Tetapi juga mengancam seluruh proses perundingan serta peran mediator, yakni Qatar dan Mesir.

Ia memperingatkan bahwa tindakan itu berisiko mengguncang keamanan regional dan internasional.

Barhoum menegaskan bahwa ancaman pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas tidak akan mampu melemahkan keteguhan gerakan tersebut dalam mempertahankan hak-hak rakyat Palestina.

Menurutnya, upaya gagal Israel untuk membunuh tim negosiator Hamas mencerminkan keinginan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencari “ilusi kemenangan”.

Selain itu, justru juga memperlihatkan bahwa pemerintahannya menjadi pihak yang menghambat jalannya negosiasi.

Sejauh ini, Mesir, Qatar, dan AS terus berperan sebagai mediator antara Israel dan Hamas guna mencari jalan menuju gencatan senjata di Gaza.

Putaran terakhir perundingan tak langsung yang digelar di Doha berakhir pada 25 Juli lalu tanpa menghasilkan terobosan.

Pada Agustus, Hamas menyatakan menerima usulan baru dari mediator Mesir dan Qatar yang mencakup gencatan senjata sekaligus pembebasan tahanan Israel.

Namun, hingga kini Israel belum memberikan jawaban resmi atas usulan tersebut.

Ketegangan meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara ke Doha, Selasa (9/9/2025), yang menghantam kompleks perumahan Hamas.

Serangan itu menewaskan lima warga Palestina serta seorang anggota aparat keamanan dalam negeri Qatar.

Tindakan Israel terhadap Qatar—yang berperan sebagai mediator utama dalam perundingan gencatan senjata—langsung memicu kecaman luas dari dunia Arab maupun komunitas internasional.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular