Pertemuan tingkat tinggi mengenai situasi Gaza yang dipimpin Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan resmi dimulai di Istanbul, Senin (3/11/2025). Pertemuan tersebut mempertemukan para diplomat senior dari sejumlah negara Muslim utama untuk membahas gencatan senjata dan krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di wilayah tersebut, demikian dilaporkan kantor berita Anadolu.
Pertemuan yang digelar di sebuah hotel di Istanbul itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono, Menteri Luar Negeri Pakistan Muhammad Ishaq Dar, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. Turut hadir pula perwakilan dari Uni Emirat Arab dan Qatar.
Sebelum pembahasan dimulai, para menteri luar negeri berfoto bersama dalam sesi foto keluarga. Menurut sumber diplomatik Turki, pertemuan tersebut berfokus pada perkembangan terkini terkait gencatan senjata 10 Oktober di Gaza serta kondisi kemanusiaan warga Palestina yang terdampak.
Fidan diperkirakan akan menegaskan bahwa Israel tengah mencari alasan untuk mengakhiri gencatan senjata dan melanjutkan serangan militernya. Ia juga akan menyerukan agar komunitas internasional bersikap tegas terhadap berbagai bentuk provokasi tersebut.
Selain itu, Fidan dijadwalkan menyoroti pentingnya koordinasi di antara negara-negara Muslim untuk memastikan gencatan senjata dapat berujung pada perdamaian yang berkelanjutan. Ia juga akan menekankan bahwa bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza masih sangat terbatas, sementara Israel dinilai gagal memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu, distribusi bantuan yang aman dan berkelanjutan harus menjadi prioritas, baik dari sisi kemanusiaan maupun hukum internasional.
Pertemuan di Istanbul ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan tingkat tinggi para pemimpin negara Muslim di New York pada September lalu, yang berlangsung di sela-sela Sidang Umum PBB.
Dalam pertemuan tersebut, para peserta menyampaikan pentingnya langkah cepat untuk memastikan keamanan dan tata kelola Gaza dijalankan oleh warga Palestina sendiri. Mereka juga menegaskan komitmen terhadap hak-hak sah rakyat Palestina serta visi solusi dua negara.
Sebelumnya, dalam pertemuan di New York pada 23 September, para pemimpin negara-negara peserta bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan itu, mereka menekankan perlunya rencana komprehensif untuk rekonstruksi Gaza berdasarkan inisiatif Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Pernyataan tersebut juga menyerukan pembentukan mekanisme keamanan, dukungan internasional bagi kepemimpinan Palestina, serta kerja sama global untuk membantu rakyat Palestina membangun kembali kehidupan mereka di Gaza.
Selain itu, para pemimpin menegaskan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan, termasuk di situs-situs suci di Tepi Barat dan Yerusalem, serta mendukung upaya reformasi yang dilakukan oleh Otoritas Palestina.


