Friday, December 26, 2025
HomeBeritaDelegasi Hamas akhiri kunjungan ke Baghdad, bahas situasi kemanusiaan di Gaza

Delegasi Hamas akhiri kunjungan ke Baghdad, bahas situasi kemanusiaan di Gaza

Delegasi pimpinan Hamas mengakhiri kunjungan ke ibu kota Irak, Baghdad, setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan para pemimpin, pejabat, dan tokoh politik Irak.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi membahas perkembangan terkini situasi di Jalur Gaza dan wilayah Palestina, serta mekanisme penerapan perjanjian gencatan senjata di tengah berlanjutnya eskalasi dan pelanggaran yang dilakukan Israel.

Dalam pernyataannya, Hamas menyebutkan bahwa delegasi telah menuntaskan lawatan ke Baghdad tanpa mengungkapkan durasi kunjungan.

Selama berada di Irak, delegasi menggelar sejumlah pertemuan dengan para pejabat dan tokoh nasional Irak, termasuk mantan Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi.

Pembahasan difokuskan pada perkembangan politik dan kondisi lapangan yang tengah berlangsung.

Delegasi Hamas dipimpin oleh Osama Hamdan dan turut diikuti penasihat media Ketua Hamas, Taher al-Nunu.

Menurut pernyataan tersebut, pertemuan-pertemuan itu menitikberatkan pada proses pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, serta membahas dinamika regional dan internasional yang berkaitan, berikut langkah-langkah untuk menyikapinya.

Paparan kondisi kemanusiaan dan pelanggaran

Hamas menyampaikan bahwa dalam setiap pertemuan di Baghdad, delegasi memaparkan gambaran menyeluruh mengenai kondisi kemanusiaan yang kian memburuk di Jalur Gaza.

Situasi tersebut ditandai oleh kehancuran yang meluas, kelangkaan kebutuhan dasar, serta apa yang mereka sebut sebagai kejahatan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem, termasuk pelanggaran yang dialami para tahanan Palestina.

Delegasi menekankan pentingnya penguatan upaya bersama negara-negara Arab dan Islam untuk menghentikan agresi yang terus berlangsung, sekaligus menghentikan kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Pernyataan Hamas juga menyoroti bahwa sejak dimulainya perang di Gaza, Israel meningkatkan langkah-langkah yang bertujuan menganeksasi Tepi Barat.

Kebijakan tersebut, menurut Hamas, dilakukan melalui penghancuran rumah, pengusiran warga Palestina, dan perluasan permukiman.

Hamas memperingatkan bahwa kebijakan semacam itu berpotensi mengakhiri peluang penerapan solusi dua negara sebagaimana diatur dalam resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Delegasi Hamas kembali menegaskan pentingnya dukungan terhadap keteguhan rakyat Palestina hingga seluruh hak mereka dipulihkan, serta terwujudnya negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Dengan dukungan Amerika Serikat (AS), Israel melancarkan perang yang disebut sebagai genosida di Jalur Gaza sejak 8 Oktober 2023.

Perang tersebut dilaporkan telah menewaskan lebih dari 70.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 171.000 lainnya, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Meski gencatan senjata mulai diberlakukan pada 10 Oktober lalu, Israel disebut terus melanggar kesepakatan tersebut hampir setiap hari.

Hingga Selasa, sedikitnya 406 warga Palestina dilaporkan tewas akibat pelanggaran tersebut.

Sementara itu, di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, serangan pasukan Israel dan pemukim Yahudi dilaporkan meningkat.

Berdasarkan data Palestina, lebih dari 1.102 warga Palestina tewas, sekitar 11.000 lainnya terluka, serta lebih dari 21.000 orang ditangkap dalam rangkaian kekerasan tersebut.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler