Drone dari Irak menghantam pelabuhan Eilat pada Rabu (25/9), menyebabkan kerusakan dan melukai dua orang, menurut keterangan militer dan petugas medis.
Dikutip dari Time of Israel, Militer Israel mengatakan, drone kedua yang diluncurkan dalam serangan tersebut berhasil dicegat oleh kapal korvet kelas Sa’ar 5 di atas Laut Merah.
Drone yang menghantam kawasan pelabuhan itu melukai dua warga sipil. Kata layanan ambulans sipil Israel (MDA), dua warga itu seorang pria berusia 68 tahun dan seorang pria berusia 28 tahun.
Kedua korban dilaporkan dalam kondisi baik dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, tambah MDA.
Kelompok pejuang Islam Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengklaim telah meluncurkan drone ke “sasaran vital” di kota paling selatan Israel.
Serangan ini adalah yang terbaru dari rangkaian serangan drone harian pekan ini yang diklaim oleh kelompok yang didukung Iran.
Serangan ini bersamaan dengan meningkatnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hezbollah, yang juga didukung oleh Iran.
Rekaman video menunjukkan drone yang sarat bahan peledak meledak saat menghantam Eilat, dengan asap membubung dari area pelabuhan dan kerusakan pada satu gudang.
Drone yang masuk memicu sirene di kota tersebut. Menurut saksi mata, rudal pencegat diluncurkan sesaat sebelum sirene berbunyi.
Koalisi kelompok bersenjata pro-Iran di Irak mengklaim telah meluncurkan sejumlah drone ke Israel di tengah genosida zinois di Jalur Gaza dan pertempuran di utara.
Kelompok yang didukung Iran ini juga meluncurkan beberapa drone ke Israel pada Selasa malam dan Rabu dini hari, beberapa di antaranya berhasil dicegat oleh IDF.
