Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menanggapi pernyataan Donald Trump yang mengklaim bisa menghentikan perang dalam hitungan jam jika terpilih kembali menjadi Presiden AS.
Abu Zuhri menegaskan, Trump akan diuji atas pernyataannya tersebut.
“Kami mendesak Trump untuk belajar dari kesalahan [Presiden AS Joe] Biden,” ujar Abu Zuhri dalam wawancaranya dengan Reuters.
Donald Trump secara resmi mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan presiden AS saat berbicara kepada pendukungnya di West Palm Beach, Florida, pada Rabu pagi waktu setempat.
“Amerika telah memberikan kita mandat yang tak terkalahkan dan sangat kuat,” kata Trump di hadapan kerumunan yang bergembira.
Trump telah memenangkan Pennsylvania, Georgia, dan Carolina Utara, meraih tiga dari tujuh negara bagian yang paling sengit diperebutkan, dan hanya membutuhkan beberapa suara elektoral lagi untuk memastikan kemenangannya.
Partai Republik juga berhasil merebut kembali kendali Senat, dengan meraih kursi di West Virginia dan Ohio.
Sementara itu, pertempuran sengit untuk kursi-kursi di DPR AS berpusat di New York dan California, di mana Demokrat berusaha merebut kembali beberapa kursi yang sebelumnya berhasil direbut Partai Republik dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut hitungan terkini dari Associated Press, Trump masih tertinggal tiga suara elektoral untuk meraih kemenangan, meskipun dia memimpin di beberapa negara bagian kunci yang sangat menentukan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi pemimpin dunia pertama yang mengucapkan selamat kepada Trump.
“Selamat atas kebangkitan terbesar dalam sejarah!” tulis Netanyahu di platform X.
“Kembalinya Anda ke Gedung Putih adalah awal yang baru bagi Amerika dan komitmen kuat untuk aliansi besar antara Israel dan Amerika.”