Hamas menyatakan solidaritasnya kepada Iran menyusul serangan militer Israel yang menggempur sejumlah wilayah di negara tersebut sejak Jumat (14/6) dini hari.
Serangan itu disebut sebagai upaya awal Israel untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir oleh Teheran.
Juru bicara Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Ubaidah, menyebut bahwa agresi tersebut merupakan balasan atas dukungan Iran terhadap perjuangan rakyat Palestina dan para pejuangnya yang disebutnya “terhormat”.
“Agresi pengecut ini tidak akan mampu melemahkan barisan perlawanan,” ujar Abu Ubaidah dalam pernyataannya.
Ia juga menyampaikan belasungkawa atas gugurnya sejumlah tokoh senior Iran akibat serangan tersebut.
Menurut Abu Ubaidah, Israel kembali melakukan kesalahan strategis dengan menyerang Iran secara terbuka.
Ia menilai langkah ini justru akan mempercepat runtuhnya negara yang ia sebut “rapuh”.
“Musuh Zionis keliru jika mengira bahwa serangan licik ini bisa menggoyahkan barisan perlawanan atau mengokohkan entitas mereka yang lemah,” ujarnya.
Sebelumnya, militer Israel melancarkan serangan udara yang diklaim menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan sejumlah pemimpin militer Iran.
Langkah ini diklaim sebagai awal dari operasi besar untuk mencegah Iran memproduksi senjata nuklir.
Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan dukungan Teheran terhadap kelompok-kelompok perlawanan di Gaza dan Lebanon. Situasi ini dikhawatirkan dapat memicu eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan.