Wednesday, December 11, 2024
HomeHeadlineAl-Duwairi sebut 25 tentara Israel tewas dalam jebakan Al-Qassam di Jabalia

Al-Duwairi sebut 25 tentara Israel tewas dalam jebakan Al-Qassam di Jabalia

Analis militer, Mayjen Purnawirawan Faiz Duwairi, menyatakan serangan jebakan oleh Brigade Al-Qassam—sayap militer Hamas—baru-baru ini di Jabalia, Gaza Utara, menewaskan dan melukai hingga 25 tentara Israel.

Komentar ini disampaikan menyusul serangan yang dilaporkan terjadi di sebelah barat Kamp Jabalia. Dalam pernyataannya, Al-Qassam menyebut pejuangnya berhasil menjebak satu unit teknik militer Israel, yang mencakup tank, pengangkut personel, dan dua buldoser D9 yang membawa bahan peledak berkekuatan besar.

Menurut Al-Qassam, para pejuangnya menyerang buldoser pertama dengan roket Yassin 105 dan yang kedua dengan ranjau “Shawaz”, yang memicu ledakan besar serta menghancurkan iring-iringan kendaraan militer Israel tersebut.

Akibatnya, para tentara yang mengoperasikan alat-alat tersebut tewas dan terluka.

Dalam analisis militernya, Al-Duwairi menjelaskan bahwa serangan jebakan ini adalah hasil dari pengamatan dan pengintaian yang cermat. Iring-iringan kendaraan Israel tersebut tengah melakukan operasi teknik di wilayah barat Gaza ketika disergap.

Al-Duwairi menambahkan, serangan ini terjadi 18 hari setelah dimulainya serangan Israel di Gaza utara. Menurutnya, meski Israel menggunakan kekuatan penuh untuk mengepung Jabalia, perlawanan yang dilakukan Hamas di sana melampaui ekspektasi.

Detail jebakan

Kata Al-Duwairi, pasukan Israel yang terjebak terdiri dari kendaraan-kendaraan teknik, termasuk buldoser, kendaraan lapis baja, dan tank.

Buldoser yang digunakan Israel dilaporkan membawa bahan peledak dalam jumlah besar yang ditujukan untuk menghancurkan rumah-rumah dan membersihkan area tersebut.

Ketika buldoser-buldoser tersebut dihantam oleh serangan Al-Qassam, ledakan besar terjadi, menghancurkan kendaraan-kendaraan berikutnya di iring-iringan.

Menurutnya, jumlah tentara yang terlibat dalam iring-iringan tersebut bisa mencapai 25 orang, termasuk perwira dan insinyur.

Al-Duwairi menegaskan, serangan ini menunjukkan kemampuan Hamas mengelola pertempuran dengan baik, meski di bawah serangan udara intensif dari Israel.

Kesuksesan perlawanan dalam melakukan serangan seperti ini, kata Duweiri, membuat posisi militer Israel semakin sulit.

Dalam situasi normal, tentara Israel akan mundur dan melakukan reposisi setelah serangan semacam ini. Namun, karena alasan ideologis dan politik, Israel terus melanjutkan operasi militer mereka.

Baca juga: Laporan: Hamas akan rahasiakan identitas pengganti Yahya Sinwar
Baca juga: Massa geruduk TV Saudi karena sebut Yahya Sinwar teroris

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular