Sayap bersenjata Hamas mengumumkan bahwa pada hari Jumat mereka berhasil menargetkan dan menghancurkan lima tank militer Israel di Gaza utara.
Sejak serangan 7 Oktober 2023, Gaza telah menderita akibat serangan militer Israel yang terus berlanjut selama lebih dari 15 bulan.
Dalam pernyataannya, Brigadir Al-Qassam menyebutkan bahwa mereka menghancurkan sebuah tank Merkava di daerah Al-Saftawi, barat kamp pengungsi Jabalia, dengan bahan peledak.
Mereka juga menargetkan empat tank lainnya di timur kota Jabalia.
Selain itu, mereka melaporkan telah menembak jatuh helikopter Apache Israel menggunakan roket SAM di dekat kamp pengungsi Al-Bureij, di Gaza tengah.
Hingga kini, militer Israel belum memberikan komentar terkait pernyataan Hamas.
Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 45.650 korban tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, meski Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata.
Pada November 2024, Pengadilan Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang.
Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional terkait aksi mereka di Gaza.
