Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, pada Kamis (29/8) menyatakan para pejuangnya terlibat bentrokan bersenjata dengan pasukan Israel yang masuk ke kamp Jenin dan kota Tulkarem di Tepi Barat bagian utara.
Al-Qassam menyebutkan para anggotanya aktif melawan pasukan pendudukan Israel di Jenin dan Tulkarem menggunakan senjata api dan alat peledak.
Kata Al-Qassam mereka menggunakan lebih dari 10 alat peledak untuk menghalau invasi kendaraan pasukan Israel.
Pada Rabu, tentara Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat bagian utara. Serangan itu menjadi invasi yang terbesar di Tepi Barat dalam dua dekade terakhir.
Akibatnya 16 warga Palestina tewas, menurut data dari pihak Palestina.
Baca juga: Sniper Al-Qassam: “Tanah ini haram bagimu, Kau pasti pergi!”
Baca juga: Hancurkan tank Israel, pejuang Al-Qassam berdoa: Ya Rabb jangan gantikan kami!
Sebelumnya pada Kamis, juru bicara militer Israel, Ella Waweya, mengatakan kepada Anadolu operasi militer tersebut “mungkin akan berlangsung selama beberapa hari dan mungkin lebih lama.”
Kata Ella, operasi itu akan berlanjut selama diperlukan untuk mencapai tujuan. Konfrontasi mungkin akan berlangsung selama beberapa hari. “Mungkin lebih lama jika diperlukan,” katanya.
Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah genosida Israel di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 40.600 warga sejak 7 Oktober 2023.
Di Tepi Barat setidaknya 670 warga Palestina tewas, hampir 5.400 lainnya terluka, dan lebih dari 10.300 ditangkap, menurut data dari pihak Palestina.
Dalam opini penting yang terbit pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah ilegal. Israel dituntut mengevakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Baca juga: Militer Israel mengaku temukan 5 jenazah tawanan di Gaza
Baca juga: Pejuang Palestina tewaskan perwira Israel dan hancurkan tank di Gaza
