Brigade Al-Qassam menyerahkan menyerahkan lima tawanan Israel dalam pertukaran gelombang ketujuh di Kamp Nuseirat, Gaza Tengah siang tadi waktu setempat (22/2).
Proses ini merupakan bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu. Demikian dilaporkan Aljazeera Arabic.
Tawanan yang diserahkan di Nuseirat adalah Elia Cohen, Omer Sheftov, dan Omer Finkret. Setelah proses serah terima, mereka naik ke panggung sebelum dibawa dengan kendaraan Palang Merah.
Sebelumnya, Al-Qassam menyerahkan dua tawanan lainnya, Avraham Mengistu dan Tal Shoham, dalam sebuah seremoni di Rafah.
Sumber dari Al Jazeera menyebut bahwa Hamas juga akan menyerahkan tawanan keenam, Hisham Al-Sayed, tanpa seremoni di Kota Gaza sebagai bentuk penghormatan bagi warga Palestina dari wilayah pendudukan 1948.
Tentara Israel mengonfirmasi bahwa lima tawanan yang dibebaskan telah tiba di Israel dalam kondisi sehat. Mengistu sendiri telah ditawan sejak 2014 setelah memasuki Gaza dari permukiman Zikim.
Sebagai imbalan atas pembebasan enam tawanan Israel, sebanyak 602 tahanan Palestina dijadwalkan bebas dari penjara Israel.
Dari jumlah tersebut, 50 orang merupakan tahanan dengan hukuman seumur hidup, 60 orang memiliki vonis berat, dan 47 orang adalah mantan tahanan yang dibebaskan dalam perjanjian “Wafa Al-Ahrar” tetapi ditangkap kembali oleh Israel.
Seremoni Penyerahan
Seremoni pembebasan di Rafah dan Nuseirat dihadiri oleh massa dan unsur militer, termasuk Unit Bayangan Al-Qassam yang bertanggung jawab atas tawanan.
Dalam seremoni itu, Al-Qassam memamerkan persenjataan yang mereka rebut dalam pertempuran dengan militer Israel. Foto para pemimpin perlawanan yang gugur dalam perang juga terpampang.
Di Rafah, seremoni berlangsung di Lapangan Al-Mashru’ yang berjarak ratusan meter dari posisi militer Israel. Sebuah spanduk besar bertuliskan “Kami adalah Topan, Kami adalah Kekuatan yang Dahsyat” terpampang di lokasi.
Sementara di Nuseirat, prosesi berlangsung di Jalan Salahuddin, lokasi yang sebelumnya menjadi tempat operasi militer Israel.
Dalam seremoni ini, Al-Qassam memamerkan senjata yang mereka rebut dalam beberapa operasi, termasuk “Penyergapan Maut” di Maghazi yang menewaskan 22 tentara Israel.
Penyerahan Jenazah Shiri Bibas
Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa jenazah Shiri Bibas telah diidentifikasi setelah dikembalikan dari Gaza pada Jumat malam.
Bibas diduga tewas saat ditawan bersama dua anaknya. Sebelumnya, Brigade Al-Qassam telah menyerahkan tiga jenazah warga Israel lainnya. Namun, setelah identifikasi, salah satu jenazah ternyata milik warga Gaza.
Hamas mengakui kemungkinan adanya kesalahan dalam proses ini, tetapi menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen menjalankan kesepakatan yang telah disepakati.
Di tengah proses pertukaran, Israel dikabarkan menuntut pembebasan 22 tawanan yang masih hidup dalam tahap kedua kesepakatan.
Amerika Serikat turut berperan dalam mediasi, dengan utusan khususnya melakukan perundingan dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, untuk mempercepat kesepakatan berikutnya dalam dua pekan ke depan.