Thursday, May 22, 2025
HomeBeritaAnggota parlemen Irlandia serukan pemutusan investasi dengan Israel

Anggota parlemen Irlandia serukan pemutusan investasi dengan Israel

Di tengah meningkatnya kecaman internasional terhadap agresi militer Israel di Jalur Gaza, seorang anggota parlemen Irlandia menyerukan penghentian investasi dengan Israel.

Ia juga menyerukan penjatuhan sanksi atas tindakan brutal yang dilakukan pasukan pendudukan.

Ia juga menegaskan perlunya langkah cepat dan tegas untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.

ShinĂ©ad Gibney, anggota parlemen dari Partai Demokrat Sosial, menyatakan bahwa tindakan militer Israel di wilayah Palestina “mengerikan dan tidak bertanggung jawab.”

Ia mendorong Pemerintah Irlandia untuk mengadopsi undang-undang yang menentang keterlibatan ekonomi di wilayah pendudukan Palestina, serta menekan bank sentral agar meninjau kembali kebijakan keuangan yang melibatkan hubungan dengan Israel.

Seruan Gibney datang seiring dengan semakin banyaknya suara dari negara-negara Barat yang mengkritik keras Israel.

Kritik itu atas kelanjutan serangan brutal ke Gaza dan pengepungan total yang mengancam kelangsungan hidup lebih dari dua juta warga sipil.

Kebijakan Israel menggunakan kelaparan sebagai alat perang menjadi perhatian utama komunitas internasional.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza yang digambarkan oleh banyak pihak sebagai perang genosida.

Serangan ini mencakup pembunuhan massal, penghancuran infrastruktur, pengepungan total, serta pengusiran paksa terhadap warga sipil.

Semua ini dilakukan dengan mengabaikan seruan dunia internasional dan perintah Mahkamah Internasional yang menuntut penghentian segera kekerasan tersebut.

Data terbaru menyebutkan bahwa agresi ini telah mengakibatkan lebih dari 175.000 warga Palestina menjadi korban tewas atau luka-luka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Selain itu, lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang dan ratusan ribu lainnya hidup dalam pengungsian tanpa akses terhadap layanan dasar.

Dalam pernyataannya, Gibney juga mengecam serangan yang dilakukan tentara Israel terhadap sekelompok diplomat Eropa di Tepi Barat.

Ia menyebut insiden tersebut sebagai bentuk agresi terang-terangan terhadap komunitas internasional.

Insiden itu terjadi pada Rabu (21/5), ketika pasukan Israel menembaki secara langsung dan intensif delegasi diplomat yang sedang berada di pintu masuk Kamp Pengungsi Jenin untuk meninjau kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut. Aksi itu mendapat kecaman luas dari berbagai negara Eropa.

Sebagai respons, sejumlah negara Eropa seperti Italia, Prancis, Spanyol, Portugal, dan Denmark memanggil pulang duta besar Israel dari masing-masing negara.

Kementerian Luar Negeri Palestina dan Hamas mengecam insiden tersebut sebagai “tindakan agresif” dan “pelanggaran terang-terangan terhadap norma dan hukum internasional.”

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular