Thursday, May 1, 2025
HomeBeritaApi tak terkendali, 2.900 hektar lahan Israel hangus terbakar

Api tak terkendali, 2.900 hektar lahan Israel hangus terbakar

Kebakaran hutan hebat melanda kawasan perbukitan di sekitar Yerusalem, Israel, pada Rabu (30/4/2025), membakar sedikitnya 2.900 hektar lahan, memaksa evakuasi 10 komunitas, menutup jalan tol utama, dan menghentikan siaran televisi nasional secara langsung, lansir Times of Israel.

Kepanikan meluas ketika kobaran api, yang diperparah angin kencang dan suhu tinggi, bergerak cepat ke timur menuju wilayah padat penduduk. Dinas Pemadam Kebakaran Israel menyebut ini bisa menjadi kebakaran terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut.

Api meluas, Yerusalem terancam

Hingga Rabu malam, lebih dari 160 tim pemadam dan 12 pesawat dikerahkan untuk menjinakkan api yang berkobar di Latrun, Neve Shalom, Hutan Eshtaol, dan wilayah lain di sekitar Yerusalem. Komandan Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, menyebut bahwa api masih “jauh dari terkendali.”

“Angin bisa mencapai 100 km/jam. Kami bersiap menghadapi malam yang sangat panjang dan kritis,” ujarnya.

Sepuluh komunitas dievakuasi, termasuk Neve Ilan, Shoresh, Nataf, dan Yad Hashmona. Channel 12, stasiun TV terbesar di Israel, mengevakuasi studionya secara langsung saat siaran berita, dan untuk pertama kalinya memindahkan siaran ke studio darurat.

Militer Israel turut dikerahkan. Pesawat angkut C-130J Super Hercules menjatuhkan puluhan kali muatan bahan pemadam dari udara. Unit 669 dan tim pencari turut dilibatkan, sementara kendaraan berat dan tangki air diturunkan ke lapangan.

Israel meminta bantuan dari Yunani, Italia, Kroasia, Siprus, dan Bulgaria. Di tengah Hari Peringatan Nasional dan menjelang Hari Kemerdekaan, perayaan dibatalkan demi memusatkan semua sumber daya pada penanggulangan bencana.

“Ini belum berakhir. Situasinya bisa semakin buruk,” kata Friedman.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular