Saturday, December 21, 2024
HomeBeritaBekas PM Israel tuntut perang Gaza dihentikan

Bekas PM Israel tuntut perang Gaza dihentikan

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mendesak pemerintah agar bersepakat dan Hamas guna menhentikan perang dan membebaskan sandera Israel dari Gaza.

“Capai kesepakatan, hentikan perang, perbaiki negara,” ujar Lapid, bekas perdana menteri Israel ini, pada resmi dia di “X” pada Sabtu (7/9).

Yair Lapid adalah pemimpin partai Yesh Atid, yang pernah menjabat sebagai perdana menteri Israel pada 2022 menggantikan Nafatali Bennett. Posisi Lapid sebagai perdana menteri digantikan oleh Benjamin Netanyahu pada Desember 2022.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang Israel dan menyebabkan sekitar 250 lainnya ditahan sebagai sandera, militer Israel telah membunuh lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza. Kampanye militer ini telah mengakibatkan hampir seluruh populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menciptakan kondisi seperti kelaparan dan menyebarkan penyakit.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa militer Israel harus mempertahankan kendali atas perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi—sikap yang berpotensi menggagalkan upaya gencatan senjata.

Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu

Baca juga: Netanyahu dikecam setelah tentara Israel temukan 6 jasad sandera di Gaza

Para pengkritik menuduh Netanyahu menahan kesepakatan karena takut pemerintahannya akan runtuh.

Mickey Levy, anggota Knesset dari partai Lapid, mengatakan kepada radio publik Israel pada Sabtu: “Sampai Mei lalu, Koridor Philadelphi bahkan tidak menjadi isu.”

“Ketakutan akan runtuhnya pemerintahan, serta ketakutan terhadap (Menteri Keamanan Nasional sayap kanan) Itamar Ben Gvir dan (Menteri Keuangan sayap kanan) Bezalel Smotrich, yang menekan Netanyahu, adalah yang menyebabkan situasi ini,” tambah Levy.

Levy memperingatkan bahwa mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphi bisa mengakibatkan kematian tentara Israel yang tidak perlu.

Jajak pendapat yang dirilis oleh Channel 12 Israel pada Jumat malam mengungkapkan bahwa 60% warga Israel lebih mendukung tercapainya kesepakatan untuk membebaskan sandera dari Gaza daripada mempertahankan Koridor Philadelphi.

Mesir, sebagai mediator dalam pembicaraan gencatan senjata bersama AS dan Qatar, juga menuntut Israel memberikan batas waktu untuk penarikan dari koridor tersebut.

Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular