Thursday, May 1, 2025
HomeBeritaBerdalih lindungi Druze, Israel serang wilayah Sahnaya di Damaskus

Berdalih lindungi Druze, Israel serang wilayah Sahnaya di Damaskus

Ketegangan di wilayah selatan Suriah meningkat tajam setelah Israel melancarkan 2 serangan udara ke kota Sahnaya di pinggiran Damaskus, Rabu (30/4), dengan dalih mencegah serangan terhadap minoritas Druze, lansir Al Jazeera.

Pemerintah Suriah mengecam keras serangan tersebut dan menuduh Israel mencampuri urusan dalam negeri Suriah serta melanggar kedaulatan negara.

Dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyatakan bahwa serangan itu ditujukan terhadap kelompok bersenjata.

Kelompok itu disebut “ekstremis” dan diduga tengah mempersiapkan serangan terhadap komunitas Druze.

“Kami telah mengirim pesan kepada rezim Suriah bahwa Israel mengharapkan mereka bertindak untuk mencegah bahaya terhadap warga Druze,” kata pernyataan itu.

Israel juga menyatakan serangan tersebut merupakan bagian dari “komitmen mendalam” terhadap warga Druze di Israel yang memiliki hubungan historis dan keluarga dengan komunitas Druze di Suriah.

Serangan drone

Media penyiaran resmi Israel melaporkan bahwa serangan dilakukan dengan menggunakan pesawat tak berawak yang menargetkan sebuah gedung di mana kelompok bersenjata disebut berkumpul.

Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam serangan pertama, yang diklaim oleh militer Israel sebagai “pesan peringatan”.

Namun, Kementerian Dalam Negeri Suriah membenarkan bahwa Sahnaya telah menjadi sasaran dua serangan udara sejak pagi hari.

Serangan kedua menyebabkan satu anggota pasukan keamanan Suriah tewas dan beberapa lainnya terluka.

Drone Israel dilaporkan menyerang posisi pasukan keamanan di pinggiran kota.

Kementerian mengecam tindakan tersebut sebagai agresi terang-terangan dan pelanggaran hukum internasional.

Mereka menegaskan bahwa wilayah tersebut adalah bagian dari operasi keamanan domestik untuk menindak “kelompok bersenjata yang melanggar hukum”.

Krisis yang meluas

Sebelumnya, terjadi bentrokan bersenjata di wilayah Ashrafiyah Sahnaya yang menyebabkan 16 personel keamanan Suriah tewas.

Pemerintah menyatakan serangan itu terjadi setelah aparat mencegah pergerakan kelompok bersenjata yang berupaya memasuki kota.

Bentrokan juga terjadi di Jaramana, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari komunitas Druze, menyusul penyebaran rekaman suara yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Rekaman itu memicu kemarahan dan menyulut retorika kebencian di media sosial.

Kementerian Dalam Negeri Suriah mengonfirmasi jatuhnya korban jiwa dari pihak aparat keamanan dalam bentrokan tersebut, namun belum merilis jumlah pasti korban.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa pasukan Suriah kini tengah melancarkan operasi penyisiran di Ashrafiyah Sahnaya untuk menangkap pihak-pihak yang terlibat dalam kekacauan.

Pemerintah menegaskan akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang mencoba mengguncang stabilitas dan keamanan nasional.

Dukungan Druze Israel

Dari dalam Israel, pimpinan spiritual komunitas Druze, Syekh Muwafaq Tarif, menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan terhadap kelompok Druze di sekitar Damaskus.

Ia menyerukan kepada Israel, komunitas internasional, dan umat Yahudi dunia untuk segera bertindak mencegah “pembantaian massal”, sebagaimana disebut dalam pernyataannya.

Isu ini turut menyingkap keretakan dalam komunitas Druze sendiri. Sebagian warga Druze di Israel diketahui bertugas di militer, sementara sebagian lainnya menolak keterlibatan militer sebagai bentuk solidaritas dengan komunitas Druze di negara-negara tetangga.

Dengan semakin kompleksnya situasi dan campur tangan eksternal, kekhawatiran atas meluasnya konflik sektarian dan geopolitik di wilayah tersebut kini kian mencuat.

Pemerintah Suriah menegaskan bahwa tindakan Israel tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga memperburuk situasi keamanan yang sudah rapuh.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular