Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat akan melakukan “dorongan lagi” bersama Turki, Mesir, Qatar, Israel, dan negara-negara lain untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza.
“Seperti halnya rakyat Lebanon yang pantas mendapatkan masa depan yang aman dan sejahtera, begitu juga rakyat Gaza. Mereka juga pantas mendapatkan penghentian pertempuran dan pengungsian,” kata Biden dalam pernyataan yang disiarkan televisi setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Untuk pertama kalinya, Biden menyebut Turki sebagai bagian dari upaya mediasi untuk mengamankan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Saat ditanya mengenai peran Turki dan apakah negara itu telah menjadi perantara, seorang pejabat senior administrasi AS mengatakan: “Kami memiliki beberapa individu dan pihak yang sekarang berada di Turki, jadi mereka dimasukkan dalam upaya ini.”
Namun, pejabat tersebut menambahkan: “Ini bukan untuk menyarankan bahwa mereka adalah perantara atau negosiator. Ini untuk mengatakan bahwa kami akan melakukan segala yang kami bisa dalam upaya ini.”
Pemerintahan Biden menganggap kesepakatan gencatan senjata di Lebanon sebagai langkah penting yang dapat mendorong Hamas kembali ke meja perundingan dengan Israel, menurut pejabat senior tersebut.
Dalam pernyataannya, Biden juga meminta Hamas untuk membebaskan para sandera, termasuk warga negara AS, dan mengakhiri pertempuran, yang menurutnya akan membuka kemungkinan bantuan kemanusiaan yang lebih besar.
“Rakyat Gaza telah melalui neraka. Dunia mereka hancur total. Terlalu banyak warga sipil di Gaza yang telah menderita terlalu banyak,” tambahnya.
Israel telah melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 44.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Serangan ini telah menyebabkan hampir seluruh populasi Gaza mengungsi, dan blokade yang diberlakukan menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, mendorong populasi Gaza ke ambang kelaparan.