Friday, June 13, 2025
HomeBeritaBrasil desak pembebasan pejuang kemanusiaan kapal Madleen yang ditahan Israel

Brasil desak pembebasan pejuang kemanusiaan kapal Madleen yang ditahan Israel

Pemerintah Brasil pada Rabu (11/6/2025) mendesak pembebasan segera terhadap aktivis Thiago Ávila yang ditahan oleh otoritas pendudukan Israel saat berada di atas kapal bantuan kemanusiaan Madleen, yang sedang menuju Jalur Gaza.

Pasukan Israel dilaporkan menyita kapal tersebut di perairan internasional pada Senin pagi. Sebanyak 12 aktivis dari berbagai negara ditahan saat mereka berupaya menembus blokade Israel untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Para aktivis itu berasal dari Brasil, Prancis, Belanda, Jerman, Swedia, Spanyol, dan Turki.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Rabu, Kementerian Luar Negeri Brasil mengecam penyitaan kapal tersebut dan menyebutnya sebagai “pelanggaran nyata terhadap hukum internasional”. Pemerintah Brasil menegaskan bahwa misi kapal itu bersifat kemanusiaan dan ditujukan untuk menyalurkan bantuan mendesak kepada warga sipil di Gaza.

Kementerian juga menyampaikan bahwa kedutaan-kedutaan Brasil di kawasan telah disiapkan untuk memberikan dukungan konsuler dan bahwa staf mereka telah mengikuti perkembangan kasus ini sejak penahanan berlangsung.

Perwakilan Kedutaan Besar Brasil di Tel Aviv telah mengunjungi pusat penahanan Givon, tempat Ávila dan tujuh aktivis internasional lainnya ditahan. Mereka turut mendampingi proses hukum, termasuk sidang di hadapan hakim Israel terkait perintah deportasi paksa.

Menurut Adalah, sebuah lembaga bantuan hukum di Israel yang membela hak-hak sipil warga Palestina dan mewakili delapan aktivis Freedom Flotilla—termasuk Ávila—aktivis asal Brasil itu telah melakukan mogok makan sejak pukul 04.00 pagi waktu setempat pada Senin. Aksi mogok makan itu dilakukan sebagai bentuk protes atas penahanan sewenang-wenang yang dialaminya.

Ávila juga menolak menandatangani dokumen deportasi yang menurut para pembelanya mengandung “pengakuan bersalah secara tidak sah”, meskipun ia dibawa secara paksa dari wilayah perairan internasional.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular