Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, Menteri Pertahanan Yaşar Güler, dan Kepala Badan Intelijen Nasional Turki (MIT) Ibrahim Kalın melakukan kunjungan kerja ke ibu kota Suriah, Damaskus, seperti yang disampaikan Kementerian Luar Negeri pada Kamis (13/3).
Delegasi Turki diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden sementara Ahmed al-Sharaa, yang telah menandatangani deklarasi konstitusi Suriah yang akan diberlakukan selama periode transisi lima tahun.
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga dijadwalkan untuk membahas kesepakatan baru yang ditandatangani antara pemerintah Suriah dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dikuasai oleh YPG, cabang teroris PKK di Suriah.
Pada bulan Desember, Kalın juga mengunjungi Damaskus setelah pasukan anti-rezim yang dipimpin al-Sharaa berhasil menggulingkan diktator Bashar Assad.
“Sebagai Turki, kami tetap teguh dalam komitmen kami untuk memerangi terorisme,” kata sumber dari Kementerian Pertahanan Turki.
“Harapan kami tetap sama, yaitu agar aktivitas teroris di Suriah segera dihentikan, agar para teroris menyerahkan senjata mereka, dan agar teroris asing segera dikeluarkan dari Suriah,” tambahnya.
Turki, yang telah mendesak pemerintah sementara Suriah untuk menangani kontrol YPG atas sebagian besar wilayah utara Suriah, kini memantau secara cermat integrasi SDF ke dalam pemerintahan Suriah.
“Kami akan melihat bagaimana kesepakatan ini dilaksanakan di lapangan,” ungkap sumber dari Kementerian Pertahanan. “Kami akan terus memantau dampak positif atau negatif yang mungkin timbul.”