Thursday, January 16, 2025
HomeBeritaDemonstrasi tolak normalisasi dengan Israel meletus di Libya

Demonstrasi tolak normalisasi dengan Israel meletus di Libya

Protes besar-besaran meletus di sejumlah kota di Libya, termasuk Tripoli, Tajoura, Bani Walid, dan Al-Zawiya, pada akhir pekan lalu.

Warga menentang segala upaya normalisasi hubungan dengan Israel dan mengecam tindakan serta pernyataan pemerintah yang dianggap bertentangan dengan kepentingan nasional.

Mereka menuntut pertanggungjawaban dan pengembalian kedaulatan negara.

Di Tripoli, para pengunjuk rasa memblokir Jalan Bivi yang menghubungkan ibu kota dengan wilayah timur, dengan membakar ban dan mendirikan penghalang. Aksi ini menyebabkan kemacetan parah di ibu kota.

Demonstrasi serupa juga berlangsung di Misrata, kampung halaman Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh, di mana warga melakukan aksi di alun-alun utama untuk mengutuk kebijakan pemerintah.

Kekacauan ini dipicu oleh pengakuan Menteri Luar Negeri Libya sebelumnya, Najla Al-Mangoush, dalam wawancara yang disiarkan oleh platform 360 Al Jazeera, bahwa pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Agustus 2023 telah diatur oleh pemerintah Tripoli.

Dalam wawancara tersebut, Al-Mangoush mengungkapkan bahwa pertemuan itu terjadi setelah “kontak dan koordinasi antara pihak Israel dan Pemerintah Kesatuan Nasional.”

Ia menambahkan, “Saya bukan pihak yang mengatur agenda pertemuan tersebut. Pemerintah yang mengaturnya, dan saya hanya menyampaikan pesan.”

Sebelumnya, Middle East Eye melaporkan bahwa pertemuan antara Al-Mangoush dan Cohen merupakan yang pertama antara kedua negara, karena Libya tidak memiliki hubungan formal dengan Israel dan tidak mengakui negara tersebut.

Al-Mangoush membela tindakannya, dengan menjelaskan bahwa pembicaraan tersebut berfokus pada masalah keamanan dan sumber daya Libya, bukan pada normalisasi hubungan.

Ia juga menyatakan solidaritas dengan Palestina, mengatakan, “Saya menyampaikan kepada Cohen pandangan rakyat Libya yang mendukung Palestina dan menolak kebijakan pemerintah Israel.”

Pemerintahan Dbeibeh kini menghadapi kecaman yang semakin keras, di mana pengunjuk rasa menuduh pemerintahnya mengkhianati sikap Libya yang selama ini menentang Zionisme dan penjajahan Israel.

Meskipun Dbeibeh telah memberhentikan sementara Al-Mangoush dan membantah dukungannya terhadap normalisasi, ia tetap meremehkan protes-protes tersebut dan menyatakan bahwa lawan-lawan politiknya hanya berusaha memanipulasi opini publik.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular