Dokumen yang diduga bocor setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad mengungkap adanya saluran komunikasi antara Suriah dan Israel.
Meskipun belum diverifikasi, dokumen ini menggunakan kop surat resmi Suriah dan cap intelijen negara itu.
Foto-foto dokumen ini dibagikan oleh jurnalis di Suriah dan media Arab. Isi dokumen menunjukkan bahwa pemerintah Assad yang selama ini dikenal sebagai penentang Israel, diduga bekerja sama dengan Israel dalam operasi militer terhadap Iran.
Dokumen tersebut berisi surat dari Israel yang meminta Suriah untuk menghentikan aliran aset militer dari Iran dan Hezbollah.
Seorang pejabat yang bernama “Moses” menghubungi mantan Menteri Pertahanan Suriah, Ali Mahmoud Abbas, untuk memperingatkan tentang aktivitas Hamas.
Peringatan ini menyebutkan bahwa Hamas meluncurkan roket dari Dataran Tinggi Golan dan meminta Suriah menghentikan persiapan tersebut.
Israel juga memperingatkan Suriah bahwa jika kerja sama dengan Iran terus berlanjut, Israel akan mengambil tindakan balasan.
Pada 7 Mei 2023, pasukan Israel menyerang depot senjata yang terkait dengan militer Suriah untuk melemahkan kekuatan militer Iran di Suriah.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa Suriah tidak hanya menerima intelijen dari Israel, tetapi juga berkoordinasi dalam serangan terhadap posisi militer Iran.
Iran masih ingin menjaga hubungan dengan Suriah meskipun Bashar al-Assad jatuh. Namun, Iran menegaskan bahwa hubungan tersebut tergantung pada sikap kelompok oposisi Suriah terhadap Israel.
Iran juga menyerukan agar kedaulatan Suriah dihormati dan Suriah harus menjauhi pengaruh Israel.
