Dua tentara Israel yang terlibat dalam pertempuran di Gaza melarikan diri dari Amsterdam dan kembali ke Israel setelah sebuah organisasi pro-Palestina melacak mereka melalui media sosial, lapor penyiar publik Israel, KAN, pada Selasa (18/2).
Kedua tentara tersebut dievakuasi dari Amsterdam setelah organisasi-organisasi yang berusaha mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap tentara Israel menyebarkan foto-foto mereka, menurut laporan KAN.
Organisasi pro-Palestina, Israeli Genocide Tracker, pada Senin (17/2) mengunggah foto kedua tentara tersebut di platform media sosial X.
“Setelah terlibat dalam genosida di Gaza, komandan tank Israel dari Batalyon 52 ini, yang terlibat dalam penculikan ratusan warga sipil (terutama di Jabalia) dan menikmati berfoto selfie bersama mereka, tiba di Amsterdam hari ini untuk berlibur.”
Kedua tentara tersebut diketahui memiliki izin untuk bepergian ke Belanda, menurut saluran TV Israel, Channel 12.
Militer Israel kemudian memutuskan agar kedua tentara tersebut segera mempersingkat liburan mereka dan kembali ke Israel. Mereka juga diperintahkan untuk menghapus semua rekaman terkait perang di Gaza yang ada di media sosial mereka.
Tentara Israel dilaporkan telah diberikan peringatan untuk tidak bepergian ke luar negeri karena khawatir akan menghadapi tuntutan atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
Media Israel juga melaporkan pada Januari lalu bahwa seorang tentara yang diduga terlibat dalam kejahatan perang di Gaza melarikan diri dari Brasil, tempat otoritas setempat tengah menekan penyelidikan terhadap tindakannya.