Empat negara Arab menyatakan kesiapan mereka mendukung pemerintahan baru Suriah melalui serangkaian panggilan telepon kepada Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani. Dukungan ini datang dua pekan setelah tumbangnya rezim mantan Presiden Bashar al-Assad.
Demikian laporan situs Aljazeera Arabic pada Kamis (26/12).
Menteri Luar Negeri Kuwait, Abdullah Ali al-Yahya, dalam panggilannya menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Suriah atas kemenangan yang dicapai setelah perjuangan panjang selama 14 tahun.
Ia menegaskan dukungan Kuwait terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintahan baru di Damaskus, serta kesiapan untuk mempererat kerja sama demi kepentingan kedua negara dan stabilitas Suriah.
Al-Shaibani mengapresiasi dukungan Kuwait terhadap revolusi Suriah dan menekankan hubungan erat yang mengikat kedua negara.
Dukungan dari Lebanon dan Bahrain
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdullah Bou Habib, juga menghubungi al-Shaibani untuk menyatakan dukungan pemerintah Lebanon terhadap pemerintahan baru Suriah. Bou Habib menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Suriah atas keberhasilan mereka.
Dalam percakapan tersebut, al-Shaibani menegaskan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan dan sejarah bersama antara rakyat Suriah dan Lebanon demi kepentingan bersama.
Keduanya sepakat untuk memperkuat stabilitas kawasan dan menjaga keamanannya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdul Latif bin Rashid al-Zayani, dalam panggilan teleponnya turut memuji keberhasilan rakyat Suriah dan menegaskan dukungan Kerajaan Bahrain terhadap aspirasi rakyat Suriah.
Kedua pihak juga membahas pengembangan kerja sama bilateral dan koordinasi bersama demi kepentingan kedua negara.
Komitmen Libya dan Respon Internasional
Dukungan serupa datang dari Libya. Menteri Negara Urusan Komunikasi dan Politik Libya, Walid al-Lafi, menyampaikan kepada al-Shaibani, komitmen Pemerintah Kesatuan Nasional Libya untuk memperkuat hubungan bilateral melalui pertukaran delegasi dan kerja sama di berbagai bidang.
Kementerian Luar Negeri Suriah mencatat bahwa rangkaian komunikasi ini merupakan bagian dari respons positif internasional terhadap pemerintahan baru Suriah.
Dalam perkembangan lainnya, Turki dan Qatar telah membuka kembali misi diplomatik mereka di Damaskus, sementara beberapa negara lain juga memulai kembali aktivitas diplomatiknya di Suriah.
Akhir Rezim Assad
Pada 8 Desember, kelompok oposisi Suriah berhasil merebut ibu kota Damaskus setelah menguasai sejumlah kota lainnya. Rezim Assad yang berkuasa selama 53 tahun akhirnya runtuh, menandai berakhirnya 61 tahun kekuasaan Partai Baath di Suriah.
Langkah politik ini memicu perubahan besar dalam hubungan internasional Suriah, dengan banyak negara yang kembali membuka dialog dan mendukung stabilitas di negara tersebut pascareformasi politik.
Baca juga: Netanyahu dan Katz dituding ganggu negosiasi dengan Hamas
Baca juga: Israel kembali serang Lebanon untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata