Turki akan terus bekerja sama dengan Indonesia dalam upaya membangun kembali Jalur Gaza setelah lebih dari 15 bulan serangan Israel yang tiada henti, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu.
Memuji sikap Jakarta terhadap isu Palestina dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, Erdogan mengungkapkan niat Ankara untuk “terus bekerja sama dengan Indonesia dalam rekonstruksi Gaza.”
Ia juga mengulangi seruannya untuk pembentukan negara Palestina yang berdaulat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
“Pendirian negara Palestina yang berdaulat dan utuh secara teritorial berdasarkan batas-batas tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, tidak bisa ditunda lagi,” tambahnya.
Erdogan menegaskan bahwa negara-negara lain di kawasan ini tidak akan bisa mencapai stabilitas sampai Gaza dan Palestina menemukan perdamaian.
“Kerusakan total yang disebabkan oleh serangan Israel selama 15 bulan ini hampir mencapai $100 miliar. Berdasarkan prinsip hukum, kerusakan ini harus dikumpulkan dari pelakunya,” katanya, merujuk pada Israel.
Erdogan dan Prabowo juga mengumumkan rencana untuk memperkuat hubungan antara kedua negara melalui perdagangan dan kerja sama di berbagai sektor.
“Kami membahas rencana untuk memperluas perdagangan bilateral kami hingga $10 miliar dan menjadikannya lebih seimbang,” tambah Presiden Turki tersebut.