Monday, July 7, 2025
HomeBeritaEXPLAINER: Apa Isi proposal gencatan senjata Trump dan mungkinkah akhiri genosida Gaza?

EXPLAINER: Apa Isi proposal gencatan senjata Trump dan mungkinkah akhiri genosida Gaza?

Pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza kembali mengemuka dalam beberapa hari terakhir. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Israel telah menyetujui ketentuan untuk gencatan senjata selama 60 hari, dan perunding dapat segera menyusun peta jalan menuju akhir perang yang telah berlangsung hampir 21 bulan tersebut.

Kelompok Hamas mengatakan telah memberikan “respon positif” kepada para mediator, dengan sejumlah amandemen. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut tuntutan Hamas sebagai hal yang “tidak dapat diterima”, meski tetap mengirim delegasi ke Doha, Qatar, untuk melanjutkan negosiasi.

Netanyahu dijadwalkan bertemu Presiden Trump di Gedung Putih pada Senin (8/7/2025), dalam lawatannya yang ketiga ke Washington sejak Trump kembali menjabat awal tahun ini.

“Saya kira kesepakatan bisa terjadi minggu depan,” ujar Trump kepada wartawan akhir pekan lalu, sembari menambahkan bahwa ia belum menerima rincian balasan Hamas, namun menyambut baik respon tersebut.

Apa yang diminta Hamas?

Berdasarkan laporan sejumlah media, Hamas mengajukan tiga tuntutan utama dalam perundingan ini:

  1. Penghentian Lembaga Bantuan Gaza (GHF)
    Hamas menolak keberadaan Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga distribusi bantuan yang dibentuk Israel. Setidaknya 743 warga Palestina tewas dalam beberapa pekan terakhir saat mencoba mengakses bantuan dari GHF.
    Laporan media Israel Haaretz menyebut tentara Israel menerima perintah untuk menembak warga sipil yang tengah mengantre makanan.
    Lembaga kemanusiaan internasional, termasuk PBB, menilai GHF digunakan sebagai alat politik dan menyebut bantuan seharusnya disalurkan secara netral tanpa syarat militer atau politik.

  2. Penarikan Militer Israel
    Hamas menuntut agar pasukan Israel kembali ke posisi mereka sebelum gencatan senjata dilanggar pada Maret lalu.
    Dalam dua bulan terakhir, militer Israel kembali melancarkan operasi darat besar-besaran di Gaza dan membentuk dua koridor militer: Koridor Netzarim yang membelah Gaza bagian utara dan selatan, serta Koridor Morag di Gaza bagian selatan.

  3. Jaminan Internasional untuk Penghentian Permanen Perang
    Hamas meminta adanya jaminan internasional, khususnya dari AS, bahwa Israel tidak akan kembali melancarkan serangan udara maupun darat jika gencatan senjata tercapai.
    Hamas mengacu pada peristiwa Maret lalu, ketika Israel secara sepihak mengakhiri gencatan senjata yang disepakati pada Januari, meskipun pihak Palestina telah mematuhi semua ketentuannya.

Isi proposal AS

Proposal yang didukung AS berfokus pada pembebasan tawanan Israel yang masih ditahan Hamas.

Rencananya, Hamas akan membebaskan 10 tawanan hidup dan menyerahkan jenazah 18 lainnya. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina. Proses pembebasan ini akan dilakukan secara bertahap.

Proposal juga mencakup pemberian bantuan kemanusiaan oleh PBB dan Palang Merah Internasional kepada warga Gaza, serta penarikan pasukan Israel secara bertahap dari beberapa wilayah Gaza.

Sikap Israel

Netanyahu sebelumnya menyatakan menyetujui proposal awal AS. Namun, ia menolak amandemen yang diajukan Hamas.

Netanyahu bersikeras tidak akan mengakhiri perang sebelum semua tawanan dibebaskan dan Hamas “dihancurkan”. Namun banyak analis menilai tujuan “menghancurkan Hamas” tidak realistis dan lebih merupakan upaya politik Netanyahu untuk mempertahankan kekuasaan di tengah kasus korupsi yang tengah dihadapinya.

Netanyahu didukung oleh menteri-menteri sayap kanan dalam kabinetnya, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mendorong kelanjutan operasi militer serta menolak pemberian bantuan kepada warga Gaza.

Situasi terkini di Gaza dan Tepi Barat

Sementara pembicaraan damai berlangsung, serangan Israel di Gaza terus berlanjut. Sedikitnya 138 warga Palestina dilaporkan tewas dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Di Tepi Barat, tentara Israel dan pemukim bersenjata terus melancarkan serangan. Lebih dari 1.000 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober 2023. Otoritas Israel juga melakukan pembongkaran rumah dan pembatasan mobilitas terhadap warga setempat.

Apakah gencatan senjata bisa tercapai?

Trump menyatakan keinginannya agar kesepakatan segera terwujud. Di sisi lain, warga Gaza sangat mengharapkan serangan Israel segera dihentikan.

Namun, sejumlah pengamat menilai peluang tercapainya kesepakatan tetap kecil.

“Israel dan Netanyahu sebenarnya tidak tertarik mencapai gencatan senjata,” ujar Adnan Hayajneh, profesor hubungan internasional di Universitas Qatar kepada Al Jazeera. “Israel ingin tanah tanpa penduduk. Maka warga Palestina hanya diberi tiga pilihan: mati kelaparan, dibunuh, atau pergi dari tanah mereka — tapi sejauh ini mereka memilih bertahan.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular