Anggota kelompok Palestina, Fatah pada hari Ahad (3/11) menyampaikan optimisme terkait pembicaraan dengan Hamas untuk membentuk komite yang akan mengelola Jalur Gaza setelah serangan brutal Israel di wilayah tersebut.
Mesir menjadi tuan rumah pertemuan antara kedua kelompok Palestina itu pada Sabtu lalu. Pembicaraan mereka fokus pada pembentukan komite bersama yang akan bertugas mengelola Gaza setelah perang berakhir.
“Pertemuan ini bertujuan menyatukan visi mengenai rekonstruksi Gaza dan situasi di wilayah itu setelah berakhirnya agresi Israel,” kata Taysir Nasrallah, anggota Dewan Revolusioner Fatah, kepada Anadolu.
Nasrallah menyuarakan harapan bahwa “kesepakatan konsensus” akan diumumkan pada Minggu nanti setelah pertemuan tersebut.
“Kecenderungan umum adalah untuk merekonstruksi Gaza, menyediakan bantuan, dan mengelola wilayah tersebut melalui koordinasi antara kedua kelompok, di bawah naungan Otoritas Palestina,” katanya.
Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangan besar-besaran di Gaza sejak serangan tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina.
Lebih dari 43.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas, sementara lebih dari 102.100 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang mengakibatkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
Baca juga: Hamas tolak usulan gencatan senjata sementara dengan Israel
Baca juga: Dokumen rahasia Israel bocor, Netanyahu ternyata punya banyak skandal