Sunday, June 22, 2025
HomeBeritaGaza kehilangan Mahmoud Khamis Sharab, komedian dan aktivis yang menebar senyum di...

Gaza kehilangan Mahmoud Khamis Sharab, komedian dan aktivis yang menebar senyum di tengah derita

Kesedihan mendalam menyelimuti warga Gaza, khususnya di Khan Younis, Sabtu (21/6/2025), ketika mereka mengantar kepergian salah satu sosok paling dicintai di tengah krisis kemanusiaan yang tak berkesudahan.

Mahmoud Khamis Sharab, komedian sekaligus aktivis kemanusiaan gugur bersama anggota keluarganya dalam serangan udara Israel yang menghantam tenda mereka di wilayah al-Mawasi.

Ia dikenal karena kepeduliannya terhadap para pengungsi dan warga terdampak perang

Sharab bukan hanya pelawak. Di tengah kehancuran yang berlangsung sejak perang dimulai pada Oktober 2023, ia menjelma menjadi simbol harapan.

Dengan aksi-aksi sederhana dan selera humor yang membumi, ia berusaha menyebarkan senyum di wajah anak-anak dan orang dewasa yang kehilangan segalanya.

Dari seorang penggemar komedi yang memulai secara swadaya, Sharab dikenal karena inisiatif-inisiatifnya yang menyentuh.

Ia sering membagikan air bersih, membantu para pengungsi, serta membuat konten yang menyuarakan sisi kemanusiaan dari tragedi Gaza.

Ia kerap tampil dengan penuh semangat, meski dirinya sendiri hidup dalam keterbatasan.

Menurut sumber-sumber lokal, serangan udara Israel yang menyasar tenda sementara tempat Sharab tinggal juga menewaskan ibu mertua dan iparnya, Mohammad Saeed Shubeir.

Warga sekitar menyebut peristiwa ini sebagai bagian dari “perang pemusnahan” yang menarget siapa saja, tanpa pandang bulu.

Kabar kematian Sharab langsung memicu gelombang duka dan kemarahan di media sosial. Dua fotografer Palestina, Aladdin Sadeq dan Abdullah Al-Attar, membagikan momen menyayat hati ketika jenazah Sharab tiba di Rumah Sakit Nasser.

Dalam salah satu video, sang adik menangis pilu sambil menggenggam tangan kakaknya yang terbujur kaku.

“Tangan ini yang selalu berbuat baik, tanganmu yang dulu menopang para pengungsi dan mereka yang kelaparan. Semoga Allah merahmatimu, ya Mahmoud,” katanya.

Tak lama sebelum wafat, Sharab sempat menulis unggahan terakhirnya di media sosial.

“Alhamdulillah, selama seminggu ini—meskipun tak ada koneksi internet—kami berhasil mendistribusikan 15 gerobak air. Semoga Allah membalas kebaikan kalian. Insya Allah, pekan ini kami bisa melayani lebih banyak lagi yang membutuhkan,” tulis Sharab.

Kehilangan Mahmoud Khamis Sharab adalah satu dari ribuan kisah pilu di Gaza, yang sejak 7 Oktober 2023 mengalami kehancuran akibat agresi militer Israel.

Perang ini telah menewaskan dan melukai lebih dari 185.000 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Di tengah blokade dan kerusakan infrastruktur, kelaparan melanda dan merenggut nyawa banyak anak-anak.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular