Tuesday, December 2, 2025
HomeBeritaHamas desak mediator bergerak cepat selamatkan warga sipil Gaza

Hamas desak mediator bergerak cepat selamatkan warga sipil Gaza

Hamas pada Senin kembali menyerukan kepada para mediator regional dan internasional untuk segera mengambil langkah nyata dalam menyelamatkan warga sipil di Jalur Gaza.

Seruan ini disampaikan di tengah minimnya bantuan kemanusiaan yang masuk serta jumlah truk bantuan yang dinilai jauh dari kebutuhan mendesak warga yang terperangkap dalam krisis berkepanjangan.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menegaskan dalam pernyataannya bahwa jumlah truk yang diizinkan Israel memasuki Gaza “tidak memenuhi batas minimum kebutuhan dasar”.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar truk yang diizinkan justru membawa barang-barang komersial, bukan bantuan esensial yang dibutuhkan lebih dari 2 juta warga yang hidup dalam kondisi kemanusiaan kritis.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang berlaku sejak 10 Oktober lalu mengatur masuknya sekitar 600 truk bantuan setiap hari.

Namun, Israel disebut hanya mengizinkan sekitar 200 truk memasuki wilayah tersebut.

Qassem menekankan perlunya pengiriman bantuan pokok dalam jumlah besar, termasuk kebutuhan tempat tinggal darurat.

Ia mengingatkan bahwa bantuan yang masuk saat ini “sama sekali tidak mencukupi kebutuhan pengungsian”. Terlebih ketika Gaza mulai memasuki musim dingin dan ancaman badai semakin dekat.

Kondisi pengungsian memburuk

Hamas menyoroti kondisi lapangan yang menunjukkan bahwa pusat-pusat pengungsian dan tenda-tenda yang ada tidak layak huni.

Sarana darurat tersebut dinilai tidak mampu menahan cuaca ekstrem yang menghantam kawasan itu.

Badai kuat yang melanda Gaza pekan lalu menyebabkan kerusakan pada lebih dari 22.000 tenda pengungsian, dengan total kerugian mencapai sekitar 3,5 juta dollar AS.

Air hujan dilaporkan menggenangi area luas di berbagai kamp pengungsian, memperparah kondisi warga yang sudah rentan.

Qassem mengingatkan bahwa protokol bantuan dalam masa gencatan senjata Januari lalu, serta kesepakatan di Sharm el-Sheikh, menekankan pentingnya memasukkan rumah-rumah darurat atau caravan ke Gaza.

Ia menyerukan para mediator dan negara-negara terkait untuk bertindak cepat sebelum badai musim dingin berikutnya tiba.

Hamas juga meminta adanya langkah internasional yang lebih tegas untuk mencegah berulangnya tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi pada musim dingin sebelumnya, ketika ribuan pengungsi menderita akibat badai dan minimnya perlindungan.

Menurut kantor berita Anadolu, Gaza kini membutuhkan sekitar 300.000 tenda dan unit hunian pra-fabrikasi.

Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan dasar tempat tinggal setelah sebagian besar infrastruktur hancur selama 2 tahun agresi militer.

Sementara itu, PBB memperkirakan biaya rekonstruksi Gaza mencapai 70 miliar dollar AS.

Perkiraan tersebut mencerminkan skala kehancuran yang masif, yang juga disertai tingginya jumlah korban: lebih dari 70.000 warga dilaporkan meninggal dan sekitar 171.000 lainnya terluka sejak awal perang.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler