Saturday, April 19, 2025
HomeBeritaHamas: Para mediator telah jalin komunikasi kembali dengan kami

Hamas: Para mediator telah jalin komunikasi kembali dengan kami

Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil Al-Hayya, menegaskan bahwa para mediator telah kembali menjalin komunikasi dengan Hamas guna mencari jalan keluar dari krisis yang menurutnya diciptakan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Ia juga menyebut bahwa Netanyahu dan pemerintahnya telah membatalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan sebelum fase pertamanya selesai.

Meski demikian, Hamas tetap menerima usulan mediator, meski meyakini bahwa Netanyahu bersikeras melanjutkan perang demi menyelamatkan karier politiknya.

“Hamas tidak akan menjadi bagian dari kebijakan Netanyahu yang hanya mengedepankan kesepakatan parsial sebagai kedok untuk melanjutkan pembantaian,” ujar Al-Hayya.

Ia menambahkan bahwa Netanyahu siap mengorbankan para tawanan Israel demi kelangsungan agendanya.

Menurut Al-Hayya, Hamas telah menjalani negosiasi panjang selama lebih dari satu setengah tahun untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan pihaknya telah memenuhi seluruh komitmen yang disepakati.

Ia menyambut pernyataan utusan khusus Amerika Serikat, Adam Boehler, yang mendukung penyelesaian masalah tawanan dan penghentian perang secara bersamaan. Hal ini menurutnya sejalan dengan posisi Hamas.

Sehari sebelumnya, Boehler mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perang di Gaza akan berhenti jika tawanan Israel dibebaskan, dan bahwa ia menjamin hal itu akan terjadi.

Ia juga membuka kemungkinan untuk kembali menjalin kontak dengan Hamas jika kelompok itu menyampaikan proposal yang sesuai dengan ketentuan AS.

Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza berakhir pada awal Maret lalu setelah berlangsung selama 42 hari.

Israel disebut mengingkari komitmen untuk masuk ke fase kedua dan kembali melanjutkan serangan militer, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 50.000 orang sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023.

Dalam fase pertama, Hamas dan faksi Palestina lainnya telah membebaskan 33 tawanan Israel—terdiri dari 25 orang hidup dan 8 jenazah—dalam delapan gelombang pertukaran.

Sebagai imbalannya, sekitar 2.000 tahanan Palestina dibebaskan, termasuk ratusan yang divonis penjara seumur hidup atau hukuman berat lainnya.

Hingga kini, masih terdapat 59 tawanan Israel di Gaza, 24 di antaranya diperkirakan masih hidup. Di sisi lain, lebih dari 9.500 warga Palestina masih mendekam di penjara-penjara Israel, di tengah laporan penyiksaan, kelaparan, dan kelalaian medis.

Hal itu telah menyebabkan banyak korban jiwa, menurut laporan media dan lembaga hak asasi manusia.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular