Tuesday, April 15, 2025
HomeBeritaHamas sambut langkah Prancis untuk akui negara Palestina

Hamas sambut langkah Prancis untuk akui negara Palestina

Seorang pemimpin Hamas pada hari Kamis mengatakan bahwa Hamas menyambut baik pengumuman Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang rencana untuk mengakui negara Palestina pada bulan Juni mendatang. Ia menyebutnya bahwa hal itu sebagai “langkah penting”.

“Prancis, sebagai negara yang memiliki bobot politik dan anggota tetap Dewan Keamanan, memiliki kemampuan untuk memengaruhi arah solusi yang adil, mendorong pengakhiran pendudukan, dan mewujudkan aspirasi rakyat Palestina,” kata Mahmoud Mardawi kepada kantor berita AFP.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan kemarin oleh saluran lokal “France 5”, Macron mengumumkan bahwa Paris mungkin akan mengakui negara Palestina “pada bulan Juni” .

Pengumuman itu dalam sebuah konferensi yang akan dipimpin Prancis bersama Arab Saudi di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.

“Kita harus bergerak menuju pengakuan, dan kita akan melakukannya dalam beberapa bulan ke depan,” kata Macron.

Ia menambahkan bahwa tujuannya adalah memimpin konferensi ini bersama Arab Saudi pada bulan Juni.

“Di mana kita bisa mencapai langkah pengakuan timbal balik (terhadap negara Palestina) bersama beberapa pihak lainnya,” imbuhnya.

Menurut Presiden Prancis, konferensi tersebut bertujuan untuk membentuk negara Palestina dan mendorong pengakuan terhadap Israel dari semua pihak yang mendukung Palestina.

“Kami menyambut baik pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Prancis,” kata Mardawi.

Ia menambahkan bahwa Hamas menganggapnya sebagai langkah penting.

“Jika benar-benar dilaksanakan, yang akan menjadi perubahan positif dalam sikap internasional terhadap hak-hak sah rakyat Palestina,” tegasnya.

Sikap Israel

Sebaliknya, Israel dengan cepat mengkritik kemungkinan pengakuan terhadap negara Palestina.

“Pengakuan sepihak terhadap negara Palestina yang semu oleh negara mana pun, dalam situasi yang kita semua ketahui, merupakan hadiah bagi terorisme dan memperkuat Hamas,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar.

Ia menambahkan melalui platform X (sebelumnya Twitter) pada Rabu malam bahwa tindakan semacam ini tidak akan membawa perdamaian, keamanan, atau stabilitas ke kawasan.

Seruan untuk solusi dua negara, Palestina dan Israel, semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza akibat serangan 7 Oktober 2023.

Sekitar 150 negara telah mengakui negara Palestina. Pada Mei 2024, Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengambil langkah tersebut, kemudian diikuti oleh Slovenia pada bulan Juni.

Namun, solusi dua negara masih ditolak oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular