Tuesday, August 12, 2025
HomeBeritaHamas tak gentar hadapi Netanyahu: Gaza akan tetap tangguh hadapi pendudukan

Hamas tak gentar hadapi Netanyahu: Gaza akan tetap tangguh hadapi pendudukan

Hamas menilai pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, soal rencana pendudukan Jalur Gaza merupakan “pembalikan arah” yang terang-terangan dari jalur perundingan.

Hal itu sekaligus mengungkap motif sebenarnya di balik penarikannya dari putaran negosiasi terakhir—padahal, menurut Hamas, kedua pihak hampir mencapai kesepakatan final.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis Kamis (7/8) malam, Hamas menyebut rencana Netanyahu sebagai kelanjutan dari “strategi pembantaian dan pengusiran” melalui penambahan agresi militer yang, selama ini, telah menimbulkan deretan kejahatan terhadap warga Gaza.

“Para pejuang Hamas dan faksi perlawanan di Gaza telah menimbulkan kerugian besar bagi pasukan pendudukan. Gaza akan tetap menjadi wilayah yang mustahil ditaklukkan, dan tak akan tunduk pada upaya pemaksaan kendali,” demikian pernyataan tersebut.

Hamas menegaskan, setiap perluasan serangan Israel terhadap rakyat Palestina “tidak akan menjadi perjalanan mudah”.

Selain itu, lanjutnya, akan dibayar dengan harga yang “mahal dan menyakitkan” bagi Israel serta tentaranya yang disebut “berwatak fasis”.

Hamas juga menuding rencana Netanyahu memperluas operasi militer dimaksudkan untuk menyingkirkan para tawanan Israel dengan mengorbankan nyawa mereka.

Tujuannya, demi kepentingan politik pribadinya dan agenda ideologi ekstremnya.

Organisasi itu menyerukan negara-negara Arab, dunia Islam, dan komunitas internasional untuk mengecam pernyataan Netanyahu, bergerak menghentikan agresi, dan mengakhiri pendudukan.

Hamas kembali menuntut penegakan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, sekaligus menyeret para pemimpin Israel ke pengadilan atas kejahatan yang dilakukan terhadap warga Gaza.

Netanyahu, yang tengah diburu Mahkamah Pidana Internasional dengan tuduhan kejahatan perang, sebelumnya menyampaikan dalam wawancara dengan Fox News bahwa ia berencana menduduki Gaza dan tidak akan mempertahankannya.

Namun, ia menyerahkannya kepada pasukan Arab yang tidak mengancam Israel, menurut versinya.

Pernyataan bersama faksi perlawanan

Secara terpisah, faksi-faksi perlawanan Palestina menyatakan bahwa pernyataan dan bocoran informasi dari pihak Israel tentang rencana pendudukan Gaza menunjukkan kelemahan politik dan militer Israel.

“Ancaman pendudukan Gaza adalah deklarasi niat untuk melakukan genosida, sekaligus upaya putus asa untuk menundukkan rakyat Palestina dan perlawanan mereka,” demikian bunyi pernyataan bersama yang dirilis Kamis malam.

Mereka menegaskan, niat tersebut “tidak akan berlalu tanpa harga mahal”, dan medan tempur akan menjadi penentu sebagaimana selama ini.

Gaza, kata mereka, bukanlah “lahan kosong yang menanti untuk diisi”, melainkan tanah yang telah dibasahi darah para syuhada dan diperkuat oleh keteguhan para pejuang.

Pernyataan bersama itu juga menyebut Netanyahu sedang berupaya menutupi kekalahan politik dan militernya dengan “menjual ilusi kendali” kepada publik.

Mereka menegaskan, Gaza tidak akan pernah diatur dari Tel Aviv atau dari ibu kota asing mana pun, melainkan hanya melalui kehendak rakyatnya sendiri.

Israel, lanjut mereka, keliru jika mengira dapat merebut kembali tawanan dari tangan perlawanan dengan kekuatan senjata.

“Tawanan Israel hanya akan dibebaskan melalui jalur negosiasi—dengan harga yang sangat tinggi,” kata mereka.

Selama lebih dari satu setengah tahun, militer Israel gagal mematahkan perlawanan di Gaza atau mengurangi intensitasnya.

Kerugian di pihak Israel terus bertambah, sementara sejumlah mantan perwira seniornya mengingatkan risiko “terperosok dalam lumpur Gaza” jika operasi berlanjut tanpa arah yang jelas.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular