Sunday, December 22, 2024
HomeHeadlineHizbullah berhak target setiap titik di Israel, termasuk pemukiman

Hizbullah berhak target setiap titik di Israel, termasuk pemukiman

“Kami memaksakan persamaan baru pada Israel, di mana roket-roket telah mencapai Haifa dan Tel Aviv dalam beberapa hari terakhir,"

Wakil Sekretaris Jenderal Hezbollah, Naim Qassem, pada Selasa (15/10), mengatakan kelompoknya telah berhasil memaksakan “persamaan baru” terhadap Israel.

“Kami memaksakan persamaan baru pada Israel, di mana roket-roket telah mencapai Haifa dan Tel Aviv dalam beberapa hari terakhir,” ujar Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi dikutip Anadolu Agency.

Qassem menekankan, gencatan senjata di Gaza adalah kunci untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung.

Qassem menegaskan Hezbollah memiliki hak untuk menargetkan titik mana pun di Israel sebagai respons atas pelanggaran Israel di Lebanon. “Serangan roket akan terus berlanjut,” tambahnya.

Ia menekankan, solusi untuk mengakhiri konflik di kawasan ini adalah melalui gencatan senjata di Gaza, yang akan membuka jalan bagi para pemukim di Israel utara untuk kembali.

Qassem juga menuduh bahwa Israel dan Amerika Serikat berupaya menciptakan Timur Tengah baru dengan ambisi ekspansionis.

“Israel menginginkan pendudukan yang tidak hanya terbatas pada kawasan Arab, tetapi juga seluruh dunia Islam, untuk mengendalikan dunia melalui posisinya di kawasan ini,” ujar Qassem.

Menurutnya, Lebanon adalah bagian dari proyek ekspansionis Israel tersebut. Qassem menambahkan bahwa meskipun Hezbollah menghadapi serangan yang berat, kelompok itu telah bangkit kembali di medan perang.

“Israel tidak berhasil mencapai tujuannya untuk mengeliminasi perlawanan,” katanya.

Ketegangan regional semakin meningkat akibat ofensif brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 42.400 orang, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.

Konflik ini juga telah meluas ke Lebanon, dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai lebih dari 4.500 lainnya sejak 23 September.

Meskipun ada peringatan internasional tentang ancaman perang regional di Timur Tengah, Tel Aviv memperluas konflik dengan melancarkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Baca juga: Tentara Israel tewas dan terluka akibat sergapan Hizbullah di Lebanon selatan
Baca juga: Pasukan perdamaian PBB akan tetap bertahan di Lebanon meski ada ancaman Israel

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular