Thursday, January 23, 2025
HomeHeadlineHizbullah kecam ekspansi Israel di Golan, taruh harapan pada Suriah yang baru

Hizbullah kecam ekspansi Israel di Golan, taruh harapan pada Suriah yang baru

Menanggapi pendudukan Israel atas Jabal Syeikh dan sejumlah wilayah baru di Dataran Tinggi Golan, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menyatakan hal itu membuktikan Israel adalah musuh yang ekspansif dan berbahaya.

Hal tersebut dilaporkan Aljazeera pada Sabtu (14/12).

Qassem juga menyoroti perubahan kekuasaan di Suriah, menyebut jatuhnya rezim Suriah sebagai hasil dari munculnya kekuatan baru.

Ia menyatakan, penilaian terhadap pemerintahan baru hanya dapat dilakukan setelah situasi di negara tersebut stabil dan terorganisasi.

“Kami berharap pemerintahan baru di Suriah akan berorientasi pada kepentingan kedua negara serta melibatkan semua pihak dan kekuatan dalam proses pengambilan keputusan,” ujar Qassem.

Qassem menegaskan rakyat Suriah memiliki hak penuh untuk memilih pemerintahannya, konstitusinya, dan arah masa depannya.

Jalur logistik dan gencatan senjata

Terkait logistik militer, Qassem mengakui Hizbullah telah kehilangan akses ke jalur suplai yang melalui Suriah akibat situasi terkini.

Namun, ia menggambarkan kehilangan tersebut sebagai “detail kecil” yang, menurutnya, dapat berubah seiring waktu.

Sejak 27 November, gencatan senjata rapuh berlaku untuk mengakhiri konflik bersenjata antara Israel dan faksi perlawanan Lebanon, termasuk Hizbullah.

Konflik ini dimulai pada 8 Oktober 2023 dengan serangan saling balas, yang kemudian berkembang menjadi perang besar pada 23 September.

Salah satu poin utama dalam perjanjian gencatan senjata adalah penarikan bertahap pasukan Israel ke wilayah selatan garis biru dalam waktu 60 hari.

Selain itu, pasukan tentara dan aparat keamanan Lebanon akan dikerahkan di sepanjang perbatasan, titik penyeberangan, dan wilayah selatan.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, hanya tentara Lebanon yang diizinkan membawa senjata di wilayah selatan negara itu.

Infrastruktur militer ilegal dan persenjataan yang tidak sah akan dibongkar dan disita. Sebuah komite khusus juga akan dibentuk untuk mengawasi pelaksanaan dan memastikan kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut.

Baca juga: Turki kembali buka kedutaan di Suriah setelah 12 tahun tutup

 

Baca juga: Israel bunuh satu-satunya dokter spesialis ortopedi di Gaza Utara

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular