Kelompok Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan rudal hipersonik yang menargetkan Bandara Ben Gurion Israel, beberapa hari setelah pasukan Israel melanggar gencatan senjata di Gaza.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengumumkan, pasukan Yaman telah melancarkan “operasi militer kualitatif yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Jaffa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik Palestina-2.”
Kata Saree, serangan ini berhasil mencapai tujuannya. Namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Ini menjadi serangan kedua setelah Amerika Serikat meningkatkan serangan udara terhadap kelompok tersebut awal pekan ini.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka berhasil mencegat rudal tersebut sebelum memasuki wilayah udara Israel, dan sirene peringatan terdengar di beberapa area, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.
Polisi Israel juga mengonfirmasi adanya alarm tersebut, sementara layanan ambulans negara itu melaporkan tidak ada korban luka serius.
Serangan ini menyusul pengumuman Houthi pada Selasa yang menyatakan telah menembakkan rudal balistik menuju Israel.
Kelompok itu memperingatkan akan memperluas target serangan merespons pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel di Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel yang diperbarui sejak hari Selasa telah menewaskan setidaknya 710 warga Palestina dan melukai lebih dari 900 orang lainnya.
Sementara itu, pesawat tempur AS menargetkan beberapa gubernuran di Yaman dan ibu kota Sanaa, sebagai bentuk respons terhadap dukungan Yaman terhadap Gaza.
Kelompok Houthi telah memperingatkan bahwa mereka akan melancarkan serangan terhadap kapal induk USS Harry Truman milik AS dalam waktu 48 jam. Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan operasi militer yang tegas dan kuat terhadap Houthi di Yaman.
Sejak Senin malam, lebih dari 50 serangan udara AS telah tercatat di Yaman, yang mengakibatkan 53 orang tewas dan 98 lainnya terluka, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pihak Houthi.
Sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza, yang telah menghadapi perang genosida oleh Israel sejak 7 Oktober 2023, Houthi telah menargetkan situs-situs Israel, kapal kargo, atau yang terkait dengan Tel Aviv dengan rudal dan drone, menegaskan tekad mereka untuk melanjutkan operasi hingga berakhirnya serangan terhadap wilayah tersebut.