Monday, November 18, 2024
HomeBeritaIDF mau hentikan perang walau Hamas tetap berkuasa, Netanyahu bilang tidak

IDF mau hentikan perang walau Hamas tetap berkuasa, Netanyahu bilang tidak

Militer Israel menginginkan gencatan senjata di Gaza meskipun kelompok Hamas tetap berkuasa di Jalur Gaza. Demikian dilaporkan The New York Times

Militer Israel menginginkan gencatan senjata di Gaza meskipun kelompok Hamas tetap berkuasa di Jalur Gaza. Demikian dilaporkan The New York Times pada, Senin.

Dikutip dari The Times of Jerusalem, The New York Times menulis, hal itu didapat dari keterangan enam orang sumber penting terdiri dari pejabat dan bekas pejabat Israel.

Tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan cepat merespon, ini bukanlah suatu pilihan.

Para jenderal Israel diyakini percaya bahwa gencatan senjata permanen adalah cara terbaik untuk membebaskan sisa sandera yang ditahan Hamas.

Mereka juga diketahui mengatakan bahwa pasukan Israel perlu bersiap untuk konflik yang lebih luas dengan Hizbullah.

The New York Times tidak menjelaskan bagaimana para jenderal
menekan Netanyahu yang menginginkan “kemenangan total” atas Hamas.

Padahal Netanyahu juga mengakui Israel kehabisan amunisi, dan menuduh AS menahan pasokan senjata kepada Israel.

Laporan ini adalah indikasi terbaru tentang keretakan antara Netanyahu dengan petinggi militer mengenai invasi mereka di Gaza yang tak kunjung berhasil untuk: menghancurkan Hamas dan membebaskan semua sandera.

Dalam sebuah pernyataan, Netanyahu mengecam “sumber anonim” yang berbicara kepada media AS.

“Saya tidak tahu siapa pihak-pihak yang tidak disebutkan namanya itu, tapi saya di sini untuk memperjelas: hal itu tidak akan terjadi,” kata Netanyahu dalam pernyataan video (dalam bahasa Ibrani).

“Kami akan mengakhiri perang hanya setelah kami mencapai semua tujuannya, termasuk pemusnahan Hamas dan pembebasan semua sandera kami.”

“Pemimpin politik yang menentukan tujuan militer (IDF), dan IDF mempunyai segala cara untuk mencapainya.

“Kami tidak akan menyerah pada sikap mengalah, baik di The New York Times maupun di mana pun. Kami dipenuhi dengan semangat kemenangan, tutupnya.”

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular