Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Senin (20/5/2025) melaporkan bahwa lebih dari 97.000 warga Palestina terpaksa mengungsi dari wilayah Gaza dalam empat hari terakhir. IOM memperingatkan bahwa pengungsian kini telah menjadi kondisi yang berlangsung terus-menerus di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan melalui platform X (dulu Twitter), IOM menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk memengaruhi pergerakan penduduk. Lembaga di bawah naungan PBB itu juga menyatakan kesiapan bersama para mitra untuk membantu komunitas pengungsi di dalam wilayah Gaza.
IOM kembali menyerukan gencatan senjata segera serta akses kemanusiaan yang penuh, aman, dan berkelanjutan.
Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup seluruh jalur masuk ke Gaza, memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu (19/5/2025) menyatakan bahwa Israel akan mengizinkan masuknya “jumlah dasar makanan” guna mencegah terjadinya krisis kelaparan.
Serangan Israel ke Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.