Friday, June 27, 2025
HomeBeritaIran belum putuskan lanjutkan perundingan nuklir dengan AS

Iran belum putuskan lanjutkan perundingan nuklir dengan AS

Pemerintah Iran menyatakan belum mengambil keputusan untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Amerika Serikat. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam wawancara dengan televisi nasional Iran, Kamis (26/6/2025).

Araghchi mengungkapkan bahwa Iran sebelumnya sempat terlibat dalam negosiasi dengan AS. Namun, pembicaraan itu berlangsung di tengah dukungan Washington terhadap serangan Israel ke Iran, yang kemudian diikuti oleh serangan udara langsung dari AS ke fasilitas nuklir Iran.

“Dalam negosiasi terakhir, mereka mencoba membujuk kami untuk melepaskan hak-hak bangsa. Ketika situasi berubah, mereka justru memulai perang dan memberi jalan kepada rezim Zionis untuk menyerang,” ujar Araghchi.

Ia menilai bahwa Amerika Serikat telah mengkhianati proses diplomasi. Menurutnya, pengalaman tersebut akan menjadi pertimbangan utama Iran dalam mengambil keputusan soal perundingan ke depan.

“Meski demikian, jalur diplomasi tetap terbuka. Saya masih menjalin komunikasi dengan sejumlah menteri luar negeri negara sahabat,” kata Araghchi.

Menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut adanya rencana pertemuan dengan Iran pekan depan, Araghchi menegaskan bahwa hal itu tidak benar.

“Belum ada pengaturan apa pun terkait putaran baru pembicaraan tidak langsung dengan AS. Pernyataan mereka tidak konsisten,” ujarnya.

Konflik antara Israel dan Iran pecah pada 13 Juni lalu, setelah Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah fasilitas militer, nuklir, dan sipil di Iran. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 606 orang dan melukai lebih dari 5.300 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang, berdasarkan data dari Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik tersebut akhirnya mereda setelah gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat mulai berlaku pada 24 Juni.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular