Militer Israel pada Sabtu (19/4/2025) malam mengonfirmasi tewasnya seorang perwira dan luka berat yang dialami tiga prajurit lainnya. Termasuk seorang perwira perempuan, dalam pertempuran di wilayah utara Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyebut korban tewas adalah Sersan Mayor Galeb Al-Nasasrah (35), komandan unit pengintai yang berasal dari Kota Rahat.
Foto sang perwira turut beredar di sejumlah platform media sosial Israel.
Selain itu, 2 tentara dan satu perwira perempuan mengalami luka serius dalam insiden yang sama.
Namun, militer tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait lokasi maupun kronologi kejadian.
Ketiga korban luka telah dievakuasi ke rumah sakit dan pihak keluarga telah diberi informasi.
Dengan demikian, jumlah korban tewas di kalangan militer Israel sejak dimulainya agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023 meningkat menjadi 847 orang.
Dari angka tersebut, sebanyak 408 tentara gugur sejak dimulainya operasi darat pada 27 Oktober tahun lalu.
Data militer Israel juga mencatat sebanyak 5.780 personel militer terluka sejak perang dimulai, dengan 2.603 di antaranya terjadi dalam pertempuran darat.
Namun, pemerintah Israel kerap dituduh oleh berbagai pihak menyembunyikan jumlah korban sebenarnya dalam konflik tersebut.
Media lokal Israel sebelumnya melaporkan bahwa seorang tentara tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan terhadap kendaraan militer di daerah Beit Hanoun, Gaza Utara.
Helikopter militer disebut telah dikerahkan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit di wilayah Israel.
Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pada Sabtu malam bahwa pasukannya berhasil melancarkan serangan terkoordinasi terhadap pasukan Israel yang masuk ke kawasan Jabal al-Sourani, di sebelah timur lingkungan Al-Tuffah, Kota Gaza. Serangan tersebut disebut menimbulkan korban jiwa dan luka di pihak Israel.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melanjutkan serangan berskala besar ke Jalur Gaza. Menurut otoritas Palestina, agresi tersebut telah menyebabkan lebih dari 165.000 warga Palestina gugur atau terluka, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang, di tengah krisis kemanusiaan dan kelaparan yang makin parah di wilayah yang terblokade tersebut.