Lebih dari 15.000 tentara Israel dilaporkan terluka dalam perang yang dilakukan oleh Israel terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Israel pada Selasa (23/1/2025).
Kementerian tersebut menyebutkan bahwa para tentara yang terluka kini menjalani program rehabilitasi di bawah Departemen Rehabilitasi kementerian tersebut.
Angka yang disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Israel ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data yang dirilis oleh militer, yang mencatatkan 5.667 tentara terluka sejak awal konflik pada 7 Oktober 2023.
Militer Israel juga melaporkan bahwa hingga saat ini, 841 tentara Israel telah tewas akibat perang tersebut.
Pada 19 Januari 2025, sebuah kesepakatan gencatan senjata diberlakukan di Gaza, menghentikan sementara serangan Israel yang telah mengakibatkan lebih dari 47.300 warga Palestina tewas—sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak—serta lebih dari 111.400 orang terluka sejak 7 Oktober.
Selain itu, lebih dari 11.000 orang dilaporkan hilang akibat serangan tersebut, yang telah menyebabkan kerusakan luas dan krisis kemanusiaan parah, terutama di kalangan anak-anak dan lanjut usia.
Perang ini telah menarik perhatian komunitas internasional, dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada November 2023 atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genocide di Pengadilan Internasional (ICJ) terkait perang yang berlangsung di Gaza.