Israel menegaskan akan merespons serangan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Iran, yang disebut sebagai “eskalasi serius dan berbahaya.”
“Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik langsung dari wilayahnya,” ucap Juru bicara angkatan bersenjata Israel, Daniel Hagari dalam konferensi pers pada Rabu (2/10) seperti dilansir Anadolu.
Hagari menambahkan bahwa meskipun ada beberapa yang berhasil mendarat di pusat dan selatan Israel, mayoritas rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel dan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Dia memperingatkan bahwa serangan tersebut akan berakibat serius dan Israel sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan balasan.
Aljazeera Arabic melaporkan, Iran secara mengejutkan meluncurkan serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada Selasa malam (1/10), menargetkan sejumlah wilayah di Israel.
Radio resmi Israel melaporkan bahwa Iran menembakkan lebih dari 200 roket balistik dalam waktu setengah jam ke arah Israel, dan Kementerian Luar Negeri Israel mendesak warga untuk segera berlindung di tempat perlindungan.
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengumumkan, mereka telah memulai serangan terhadap target-target militer penting di wilayah pendudukan Palestina dengan puluhan roket.
Mereka juga memperingatkan bahwa setiap tanggapan militer Israel akan dibalas dengan serangan yang lebih dahsyat.
Namun, analis politik Marwan Bishara mengungkapkan saat ini bukanlah saatnya untuk bersuka ria dan berpesta menyusul serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Sebab jika ini berlanjut, perang akan berkecamuk di kawasan.
“Ini saatnya untuk meredakan ketegangan. Ini saatnya bagi orang-orang dewasa di Dewan Keamanan PBB atau di Washington atau di tempat lain di Eropa untuk benar-benar menarik [wilayah] kembali dari jurang,” ujar Marwan dalam dialog dengan media Al Jazeera pada Rabu (2/10).
Menurut Marwan, puluhan ribu orang telah terbunuh di Gaza dan Lebanon dan di tempat lain, dan kita akan memasuki perang regional yang lebih besar dengan keterlibatan Amerika Serikat.
“Ini adalah situasi yang sangat, sangat berbahaya. Ide Iran dan Israel saling menyerang di bawah naungan Amerika Serikat akan membakar semua orang di Timur Tengah dan sekitarnya,” ucap Marwan.